Umroh
Masjid Nabawi, Saat melaksanakan umroh tahun 2010 sebagai wujud rasa syukur atas rizki yang kami terima .
Presentasi Pendampingan implementasi Kurikulum 2013
Saat mempresentasikan Kurikulum 2013 dalam acara pendampingan implementasi Kurtilas.
IN 2014
Ketika mengikuti pelatihan Instruktur guru sejarah tingkat nasional di Cianjur tanggal 9 - 15 Juni 2014.
Tuesday, June 28, 2022
Masuknya Bangsa Inggris ke Indonesia
Masuknya Bangsa Inggris ke Indonesia
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauanMaluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat
Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa
Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam
perdagangan rempah- rempah karena Inggris mendapatkan rempah-rempah
secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian
diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa Utara.
Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai bagian dari
Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan
rempah- rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris kemudian berusaha
mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat,
para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru
mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah
penghasil rempah-rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari
daerah penghasil rempah-rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan
pedagang Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600.
Inggris justru memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk
kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India inilah para
pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan
perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, pada abad ke 18, sudah banyak para
pedagang- pedagang Inggris yang berdagang sampai ke Indonesia, bahkan sejak
Belanda masih berkuasa di Indonesia dengan sekutunya Perancis. Inggris bahkan
sempat mengancam monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda dengan
perusahaan dagangnya, yaitu VOC.
Pada tahun 1602, pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna
mengadakan hubungan bilateral antara pedagang Inggris dengan Banten. Hasil dari
pertemuan ini adalah diberikannya izin oleh Sultan Banten untuk Inggris
mendirikan kantor dagang di Banten. Selain di Banten, Inggris juga membangun
kantor dagang di Jayakarta. Hingga abad ke 16, Inggris telah mendirikan banyak
kantor dagang di daerah Indonesia, seperti Gowa, Makassar, dan Aceh. Tetapi
dengan sikapnya yang sombong dan otoriter, masyarakat Indonesia tidak
menyukai pedagang-pedagang Inggris.
Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia
Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempahdi Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah
penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempahrempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya
hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong
bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan
empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya
menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–
Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah
pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de
Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan
untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang
Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan
perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali Rombongan kedua dari Negeri Belanda
di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah
kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Sementara itu hubungan Banten
dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima
dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati
para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan
rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya
yang lain menuju ke Maluku.
Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah,
mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya
terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi
bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan
dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden
Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi
perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde
Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC
membuka kantor dagangnya yang pertama di Ambon (1602) di kepalai oleh Francois
Wittert. Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
b. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan
sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
c. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia
Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsaSpanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521
telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu
Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan.
Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.
Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del
Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati
Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis, Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas “hak monopoli”. Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai berikut:
a. Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
b. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku
Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut) 1498. Bangsa Portugisberhasil mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada tahun1509. Pada tahun 1511 di
bawah pimpinan d’Albuquerque Portugis berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka di
bawah pimpinan d’Abreu tahun 1512 Portugis telah sampai di Maluku dan diterima
baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore.
Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan
rempah-rempah. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di
Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya
yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan
kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi juga ke Indonesia bagian
barat (Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan
Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau
membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Selain mengadakan monopoli
perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama
Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis
ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku), tetapi
juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran).
Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme
dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu
dalam menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522)
antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut :
a. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
b. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis
termasuk senjata.
c. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian
Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah
pimpinan Fatahilah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan dipihak pasukan
Demak. Sejak saat itu Sunda Kelapa namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya
pekerjaan yang jaya (menang).
Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Siapa yang tidak mengenal Bangsa Eropa?. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsayang memiliki peradaban modern dengan kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Tetapi tahukah kalian sebelum mencapai kemajuan seperti sekarang
dahulu bangsa ini juga pernah mengalami masa-masa sulit dan tertinggal dari bangsa
lain. Akan tetapi bangsa ini mau merubah diri dan belajar untuk mengejar
ketertinggalan mereka dari bangsa lain. Pada akhirnya bangsa ini mampu mengejar
bahkan melampaui pencapaian bangsa lain. Bagaimana dampaknya untuk bangsa
kita?. Mari kita pelajari bersama-sama di dalam modul ini.
a) Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Romawi merupakan Kekaisaran yang terletak di Eropa tepatnya kini
ada di negara Italia beribu kota di Roma. Kekaisaran Romawi mengalami
kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus dimana
kekuasaanya hampir meliputi seluruh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat. Namun
setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini pada tahun 476 M berakibat pada
kemunduran jaringan perdagangan antara Asia dengan Eropa yang mengakibatkan
kehidupan wilayah tersebut semakin merosot. Zaman kemunduran ini disebut
dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan membuat tatanan hidup bangsabangsa di Eropa menjadi kacau balau.
b) Perang Salib (Perang Suci)
Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa
melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang ini disebut Perang Salib oleh orang
Kristen, dan Perang Suci oleh orang Muslim. Perang ini berlangsung selama 200
tahun dan terbagi menjadi 7 periode. Perang ini disebabkan karena perebutan kota
Yerusalem. Akhirnya kota ini dapat direbut kembali dari tangan raja Kristen yang
telah berkuasa selama 100 tahun dalam perang Khitin, pahlawan Islam yang
terkenal ini bernama Salahuddin Al- Ayyubi. Bangsa barat masih tidak tinggal diam,
Raja Richard The Lion Heart dari Inggris menghimbau raja-raja di Eropa untuk
merebut kembali kota Yerusalem, namun mereka gagal.
Beberapa faktor penyebab Perang Salib :
a. Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi
Yerusalem.
b. Jatuhnya Dinasti Umayyah di Spanyol yang telah tujuh abad berkuasa.
c. Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan
gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan
Aleksandria.
Dampak adanya Perang Salib :
a. Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi
dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai
mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b. Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka
dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk
mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) secara besar-besaran.
c. Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap
orang Muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam
rangka menguasai jalur perdagangan.
c) Jatuhnya Konstatinopel ke Turki Utsmani (Ottoman)
Pada tahun 1453 Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil
menguasai Konstatinopel yang sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan
Romawi- Byzantium. Jatuhnya Konstatinopel ini dipimpin oleh Sultan
Muhammad II dan menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam
bidang perdagangan Para Pedagang dari Eropa tidak mendapatkan akses untuk
berdagang di Kota Pelabuhan Istambul (dulunya Konstantinopel), karena kebijakan
dari Kerajaan Turki Usmani yang melarang pedagang-pedagang dari Eropa masuk
ke dalam Istambul. Akibatnya pedagang-pedagang Eropa kesulitan mendapatkan
barang-barang dagang yang sangat mereka butuhkan dari para pedagang Asia yang
berdagang di Istambul. Salah satu barang dagang yang sangat mereka butuhkan
adalah rempah-rempah dari Indonesia.
2. Penjelajahan Samudra
Bangsa Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, selain itu dalam pencarian rempah-rempah hingga perburuan mutiara dari timur (rempahrempah) ada juga faktor yang mendorong penjelajahan samudra, yaitu :
a. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam.
b. Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
c. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang
tinggal di belahan bumi lain.
d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah– rempah.
e. Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
f. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
g. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat
h. Semangat 3G (Gold: emas, Glory: kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
i. Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi Pembuatan Kapal dan Navigasi (ditemukannya kompas)