Blogroll

Akrab Senada, adalah Aktif dan rajin belajar sejarah nasional dan dunia. merupakan kumpulan pemikiran, program, dan materi pelajaran dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah khususnya tingkat SMA.

Umroh

Masjid Nabawi, Saat melaksanakan umroh tahun 2010 sebagai wujud rasa syukur atas rizki yang kami terima .

Presentasi Pendampingan implementasi Kurikulum 2013

Saat mempresentasikan Kurikulum 2013 dalam acara pendampingan implementasi Kurtilas.

IN 2014

Ketika mengikuti pelatihan Instruktur guru sejarah tingkat nasional di Cianjur tanggal 9 - 15 Juni 2014.

TTS Interaktif

Menggunakan Teka Teki Sejarah Interaktif sebagai media pembelajaran.

Bersama Sejarawan Nasional, Anhar Gonggong

Memperingati Hari Sejarah Nasional

Sunday, February 26, 2012

akrab senada

Akrab Senada

RPP, Sejarah XII IPS Smt Ganjil

Neanderthal

Orde Baru

Fungsi dan Kegunaan Sejarah

FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH

Membaca dan mempelajari sejarah tentu bermanfaat bagi
kehidupan kita. Sejarah merupakan hasil manusia masa lalu dalam
merespons kehidupannya, lingkungannya, dan sesamanya.
Melalui sejarah kita dapat melihat gerak yang dinamis yang terjadi
di bumi dengan manusia sebagai pengeraknya. Sejarah dapat
memberikan contoh atau teladan terhadap manusia generasi
berikut dalam berpikir dan bertindak.
Dalam berpikir, kita manusia generasi sekarang dituntut
lebih arif dan bijak sehingga membuahkan perilaku yang arif pula.
Kita telah melihat kehancuran manusia akibat ambisi segelintir
orang atau penguasa dari sejarah. Ingat, belajar sejarah bukan
berarti kita mengenang kembali peristiwa manis dan besar dalam
romantisisme sejarah, melainkan kita diharapkan harus mampu
untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan orang-orang zaman
dahulu. Melalui penelusuran sejarah pula kita dapat mengakui
keberadaan manusia di masa lampau yang membawa pengaruh
(baik atau buruk) terhadap perkembangan manusia dan dunia
selanjutnya.
Sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak
pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitannya
dengan belajar sejarah, kita dapat mengambil manfaat sejarah
karena beberapa alasan di antaranya:
(1) Dapat mengakui keberadaan setiap manusia di masa lampau
dan akan terus hidup abadi hingga saat ini dan saat mendatang.
(2) Dapat mempersiapkan diri untuk menyampaikan kejadian
masa lalu dan masa sekarang kepada generasi berikutnya
sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman.
(3) Dapat menyakinkan orang berdasarkan alasan peristiwa di
masa lampau.
(4) Dapat memperbaiki hidup sendiri dengan merujuk kepada
peristiwa di masa lalu untuk diambil pelajaran dan hikmah
sehingga bisa bermanfaat untuk di masa depan.
Selanjutnya dapat diuraikan manfaat-manfaat mempelajari sejarah
sebagai berikut:
(1) Edukatif
Bahwa pelajaran-pelajaran sejarah memberikan kebijaksanaan
dan kearifan. Ucapan “Belajarlah dari Sejarah“ atau “Sejarah
mengajarkan kepada kita” atau “Perhatikanlah pelajaranpelajaran
yang diberikan oleh sejarah”. Dengan ucapan-ucapan
itu dinyatakan bahwa fungsi dan kegunaan sejarah ialah
memberikan pelajaran. Akan tetapi, apa sesungguhnya arti
ucapan-ucapan seperti itu? Bagaimana kita dapat belajar dari
sejarah? Atau bagaimana sejarah dapat memberi pelajaran pada
kita? Jika kita kaji secara mendalam, kita akan sampai pada
kesimpulan, bahwa kita hanya dapat belajar dari sejarah jika
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu itu akan terjadi
lagi pada masa sekarang. Hal-hal yang baik akan kita sambut
dan kita usahakan betul supaya terjadi lagi dan hal-hal yang
tidak baik kita coba menghilangkan atau menghindarinya.

(2) Inspiratif
Sejarah memberikan ilham atau inspirasi kepada kita,
tindakan-tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa
gemilang pada masa lalu dapat mengilhami kita semua pada
taraf perjuangan yang sekarang. Peristiwa-peristiwa besar
mengilhami kita agar mencetuskan peristiwa yang besar pula.
Di Indonesia sejarah yang berfungsi inspiratif seringkali
dijalin di sekitar perjuangan para pahlawan pembela
kemerdekaan selama masa imperialisme dan kolonialisme
Barat.
(3) Instruktif
Misalnya, kegunaan dalam rangka pengajaran dalam salah satu
kejuruan atau keterampilan seperti navigasi, teknologi,
persenjataan, jurnalistik, taktik militer dan sebagainya. Fungsi
dan kegunaan sejarah ini disebut sebagai kegunaan yang bersifat
instruktif karena mempunyai peran membantu kegiatan
menyampaikan pengetahuan atau keterampilan (instruksi).
(4) Rekreatif
Seperti halnya dalam karya sastra yakni cerita atau roman,
sejarah juga memberikan kesenangan estetis, karena bentuk
dan susunannya yang serasi dan indah. Kita dapat terpesona
oleh kisah sejarah yang baik sebagaimana kita dapat
terpesona oleh sebuah roman yang bagus. Dengan sendirinya
kegunaan yang bersifat rekreatif ini baru dapat dirasakan
jika sejarawan berhasil mengangkat aspek seni dari cerita
sejarah yang disajikan.
Sejarah dapat juga memberikan kesenangan lain kepada
kita. Kesenangan ini berupa “wisata intelektual” yang
dipancarkannya kepada kita. Tanpa beranjak dari tempat
duduk kita dapat dibawa oleh sejarah menyaksikan peristiwaperistiwa
yang jauh dari kita, baik jauh tempat maupun jauh
waktunya. Kita diajak untuk berwisata ke negeri-negeri nan
jauh disana, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi dalam suasana yang berbeda dengan suasana kita
sekarang. Kita akan terpesona oleh pemandangan pada masa
lampau yang dilukiskan oleh sejarawan. Dengan penuh minat
kita akan berkenalan dengan cara hidup, kebiasaan dan
tindakan yang berlainan dengan yang kita alami sekarang.
(5) Memberikan Kesadaran Waktu
Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan
segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya
terus berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga
sebagai kesadaran akan adanya gerak sejarah. Kesadaran
tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah sebagai
sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke
masa kini dan berlanjut ke masa depan.
Waktu terus berjalan pada saat seorang atau suatu bangsa
mulai menjadi tua dan digantikan oleh generasi berikutnya.
Bahkan waktu terus berjalan pada saat seseorang atau suatu
bangsa hanya bersenang-senang dan bermalas-malasan, atau
sebaliknya, seseorang atau suatu bangsa sedang membuat
karya-karya besar. Dengan memiliki kesadaran sejarah yang
baik, seseorang akan senantiasa berupaya mengukir sejarah
kehidupannya sebaik-baiknya.
(6) Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
Suatu bangsa adalah suatu kelompok sosial yang ditinjau dari
berbagai segi memiliki banyak perbedaan. Terbentuknya
suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di
masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk
membuat sejarah besar bersama di masa yang akan datang.
Sebagai contoh Bangsa Indonesia sejak zaman prasejarah
telah memiliki kesamaan sejarah. Kemudian memiliki zaman
keemasan pada zaman Sriwijaya, Mataram Hindu-Buddha,
dan Majapahit. Setelah itu bangsa Indonesia mengalami masa
penjajahan selama ratusan tahun. Perjalanan sejarah bangsa
Indonesia tersebut menjadi ingatan kolektif yang dapat
menimbulkan rasa solidaritas dan mempertebal semangat
kebangsaan.
Sejarah mencatat bahwa peranan manusia dalam
menentukan arah dunia, baik dari segi politik, agama, budaya,
ekonomi, maupun sosial. Bentuk-bentuk penindasan terhadap
harga diri manusia, baik itu imperialisme, kolonialisme, atau
perbudakan, telah melahirkan kesadaran dalam diri segenap insan
bahwa penjajahan dalam segala bentuknya harus dihapuskan guna
terjalinnya perdamaian dan kedamaian. Dengan demikian,
peristiwa-peristiwa tragis yang pernah ada tak lagi berulang.

Akhirnya dapatlah kita simpulkan, bahwa sejarah merupakan
perbendaharaan atau khazanah pedoman yang mencerminkan
pengaman umat manusia pada masa lampau untuk dapat kita
fahami dan dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita sekarang
maupun petunjuk arah bagi cita-cita kehidupan di masa depan.

Kronologi dan Periodisasi dalam Sejarah

PERIODESASI DAN KRONOLOGI DALAM SEJARAH

Dalam mengamati peristiwa-peristiwa bersejarah akan selalu
terkait dengan waktu, Pengertian waktu dalam hal ini haruslah
dianggap sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa
sebelumnya ke masa-masa berikutnya serta melahirkan peristiwaperistiwa
baru yang saling terkait sehingga perjalanan sejarah
tidak akan pernah berhenti. Dalam perjalanan waktu tersebut,
ilmu sejarah mengenal adanya konsep perubahan. Perkembangan
kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang, mulai dari taraf
kehidupan yang sederhana sampai kepada taraf kehidupan yang
kompleks, ada yang berlangsung dengan lambat, ada pula yang
berlangsung dengan cepat.
1. Periodesasi Sejarah
Periodesasi sejarah berarti pembabakan dalam sejarah berdasarkan
kurun waktu. Sejarah telah berlangsung dengan rentang waktu yang
sangat panjang dan rumit. Kita akan kesukaran bila mengumpulkan
semua peristiwa sejarah dalam satu kurun waktu saja. Agar terlihat
rapi dan runut, bentangan waktu yang panjang tersebut kita bagibagi
lagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing mewakili
suatu rentangan masa. Penyusunan rangkaian peristiwa sejarah secara
runut mempermudah orang-orang memverifikasi dan
menginterpretasi sejarah bersangkutan. Periodesasi sejarah dilakukan
biasanya dengan cara membagi dan memilah-milah kejadiankejadian
sejarah dalam sebuah batasan waktu tertentu. pada
hakikatnya peristiwa-peristiwa sejarah saling berkesinambungan satu
dengan yang lainnya dan tidak terputus dalam satu suatu periodisasi.
Penyusunan periodisasi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk
mempermudah dalam mempelajari sejarah. Dalam menyusun
periode-periode sejarah tersebut harus disusun secara kronologis.
Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut harus dikelompokan dan disusun
berdasarkan urutan waktu kejadiannya.
Periodesasi sejarah dilakukan oleh setiap masyarakat, bangsa,
dan negara di dunia. Namun, setiap bangsa dimiliki periodesasi
yang berbeda, berdasarkan cara bangsa tersebut memandang
rentang-waktu yang ada dalam sejarah mereka. Periodesasi sejarah
Indonesia tentu tak sama dengan periodesasi sejarah Malaysia,
misalnya, meski dua negera tersebut berdekatan dan pernah
diduduki Portugis dan Inggris. Begitu pula periodesasi sejarah
India akan berbeda dengan periodesasi Mesir.
Contoh Periodisasi
Dinasti-dinasti di China
Dinasti Shang 1766 SM-1122 SM
Dinasti Chou 1122 SM-255 SM
Dinasti Chin 255 SM-205 SM
Dinasti Han 205 SM-211 SM
Dinasti Tang 618-907
Dinasti Sung 960-1279
Dinasti Mongol 1279-1369
Dinasti Ming 1368-1642
Dinasti Manchu 1644-1911

2. Kronologi Sejarah
Kronologi sejarah berkaitan dengan periodesasi sejarah.
Kronologi sejarah diperlukan karena dalam peristiwa-peristiwa
sejarah terdiri berbagai jenis dan bentuk yang berbeda. Setiap
peristiwa perlu diklasifikasi berdasarkan jenis dan bentuk
peristiwanya. Persitiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu
lalu disusun secara runut berdasarkan waktu kejadian
berlangsung. Secara runut di sini berarti masing-masing peristiwa
tersebut disusun dari masa yang paling awal hingga masa yang
paling akhir. Tanpa konsep kronologi ini, penyusunan peristiwa
sejarah akan mengalami kerancuan dan dikhawatirkan bahwa
peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan masuk ke dalam masa
atau zaman yang lain. Kronologi berarti sesuai dengan urutan
waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan
urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi
secara melompat-lompat urutan waktunya, atau bahkan berbalik
urutan waktunya (anakronis). Oleh karena itulah, dalam
mempelajari sejarah agar kita mendapatkan pemahaman yang baik
harus memperhatikan urutan-urutan kejadiannya atau
kronologinya. Pemahaman sejarah yang bersifat anakronis akan
menimbulkan kerancuan bahkan akan membuat pemahaman
yang keliru tentang sejarah. Peristiwa-peristiwa sejarah yang
diceritakan dan disusun berdasarkan urutan kejadian tanpa
memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara
peristiwa tersebut disebut kronik.
Contoh Kronologi Sejarah
12 Mei Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
13 Mei Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga
terjadi di kota Solo. Soeharto yang sedang menghadiri
pertemuan negara-negara berkembang G-15 di Kairo,
Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Sebelumnya, dalam pertemuan tatap muka dengan
masyarakat Indonesia di Kairo, o menyatakan akan
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Etnis
Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
14 Mei Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kotakota
di Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki
gedung-gedung DPRD di daerah.
18 Mei Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, o,
meminta Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai
presiden.
19 Mei Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun
dari jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan
dilaksanakan secepatnya. Beberapa tokoh Muslim, termasuk
d dan d, bertemu
dengan Soeharto.
20 Mei o mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan
diri pada Jumat 22 Mei, atau DPR/MPR akan terpaksa memilih
presiden baru. Sebelas menteri kabinet mengundurkan diri,
termasuk a, milyuner kayu
n, dan Gubernur Bank Indonesia n.
21 Mei o mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul
9.00 WIB Wakil Presiden menjadi presiden baru
Indonesia.

Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai Seni
Sejarah pun dapat berperan sebagai seni yang mengedepankan
nilai estetika. Jadi, sejarah dalam hal ini bukanlah dipandang dari
segi etika atau logika. Menurut pemikiran Dithley, seorang
sejarawan dan filsuf modern, sejarah adalah pengetahuan tentang
cita rasa. Sejarah tidak saja mempelajari segala yang bergerak dan
berubah yang tampak dipermukaan, namun juga mempelajari
motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi si pelaku
sejarah. Ia mempelajari suatu proses dinamis kehidupan manusia
yang di dalamnya terlihat adanya hubungan sebab-akibat yang
lumayan rumit. Dithley meragukan teori yang diungkapkan
Comte, Mills, dan Spencer yang menyatakan bahwa metode ilmu
alam dapat dipergunakan dalam mempelajari sejarah tanpa
modifikasi berkelanjutan.
Memang benar bahwa sejarah dapat digali melalui metode
ilmiah. Akan tetapi, sejarah itu sendiri memiliki jiwa atau roh,
yang tak lain adalah jiwa yang terdapat dalam diri manusia sebagai
pelaku sejarah. Jiwalah yang merupakan nyala api manusia dalam
kehidupannya. Pendekatan terhadap jiwa sejarah ini hanya dapat
dilakukan oleh seni. Jika suatu peristiwa sejarah tak dapat lagi
dibuktikan melalui metode ilmiah maka seorang sejarawan
diharapkan mampu mengungkap apa yang tersirat dalam
peristiwa itu melalui daya imajinasi. Imajinasi ini sangat
diperlukan dalam menginterpretasikan sejarah ketika data-data,
jejak-jejak, dan informasi sejarah dirasa belum cukup dalam
menafsirkan peristiwa sejarah.
Melalui pendekatan seni, fakta sejarah akan menjadi lebih
hidup dan bernyawa. Kita pun akan lebih menghayati kejadian
sejarah, dapat lebih menghargai tokoh atau manusia yang terjun
langsung dalam tragedi dan peristiwa sejarah. Kita bisa lebih
menghayati momentum sejarah, misalnya, dengan membaca
sastra-sejarah (biasanya dalam bentuk novel, roman).
Misalnya dengan membaca novel Arus Balik karya sastrawan
Pramoedya Ananta Toer, yang menceritakan perubahan politik
yang terjadi di Nusantara pada masa Kerajaan Demak mendominasi
Kepulauan Nusantara, ketika bangsa Portugis (Peringgi) telah
menguasai Selat Malaka. Meskipun tokoh utama dalam novel ini
(Wiranggaleng dan Idayu) bersifat fiktif, namun sebagian tokoh
lainnya adalah pelaku sejarah yang nyata. Dengan membaca novelsejarah,
kita juga akan membaca sejarah sebagai kisah dan peristiwa,
di samping sebagai seni tentunya. Sejarah sebagai seni dapat
menuntun kita kepada realitas bahwa pelaku sejarah adalah
manusia juga seperti kita yang memiliki rasa cinta, persahabatan,
tanggung jawab sebagai individu dan selaku warga negara.
Melaluinya kita dapat melihat pula kelemahan, rasa takut, sedih,
dan kecewa dari mereka para pelaku sejarah. Dengan demikian,
sejarah akan menjadi sajian yang kering bila tanpa seni, untuk itu
sejarawan memerlukan unsur-unsur seni berupa: intuisi (ilham),
yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian
berlangsung. Imajinasi yang mempunyai arti bahwa sejarawan harus
dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang
terjadi dan apa yang terjadi sesudah itu. Emosi dengan perasaan
sejarawan diharapkan dapat mempunyai empati untuk menyatukan
perasaan dengan objeknya. Sejarawan diharapkan bisa
menghadirkan peristiwa sejarah seolah-olah mengalami peristiwa
sejarah tersebut, sebagai contoh ketika perasaan ini diungkapkan
ketika sejarawan menuliskan sejarah tentang revolusi semasa perang
kemerdekaan dapat mewariskan nilai-nilai perjuangan bangsa.
Gaya Bahasa, dengan gaya bahasa yang baik dalam arti tidak
sistematis dan berbelit-belit akan sangat dimengerti, gaya bahasa
juga digunakan terkait dengan penggunaan bahasa pada zaman
tertentu seperti di zaman Orde Lama yang akrab dengan kata-kata
progresif revolusioner, ganyang, marhaenisme, nasakomisasi.

Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu baru lahir pada awal abad ke-20. Pada waktu
itu tengah terjadi perdebatan ilmiah di antara ilmuwan tentang
sejarah. Perdebatan ini terjadi di Jerman pertama kali, melibatkan
para ahli filsafat dan sejarawan. Yang diperdebatkan adalah apakah
sejarah dapat digolongkan sebagai cabang ilmu pengetahuan atau
merupakan sebuah seni.
Ilmu sejarah sendiri sudah mulai berkembang pada abad ke-
19, seiring dengan perkembangan ilmu dan sains yang lainnya.
Pengetahuan sejarah ini mencakup kondisi atau situasi manusia
pada suatu masa yang hidup dalam jenjang sosial tertentu. Ilmu
sejarah berusaha mencari hukum-hukum yang mengendalikan
manusia dan kehidupannya dan juga mencari penyebab timbulnya
perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia.
Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan hendaknya dibahas
dan dibuktikan secara keilmuan (ilmiah). Untuk membuktikan
keilmiahannya, dalam menganalisis sejarah seyogyanya digunakan
berbagai standar dan metode-metode ilmiah. Dengan demikian,
kesahihan penelitian sejarah dapat dipertanggung-jawabkan secara
moral dan keilmuwan. Oleh karena itu, ketika akan mempelajari
sebuah objek sejarah maka harus dibuat metode ilmiah secara
sistematis dengan tujuan memperoleh kebenaran sejarah.
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a
body of Knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di
masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara
sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur dan
metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan
mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan
cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu juga menjelaskan pengetahuan
tentang masa lalu yang berusaha menentukan dan mewariskan
pengetahuan mengenai masa lalu suatu masyarakat tertentu. Ada
beberapa ciri ketika sejarah dikategorikan sebagai ilmu:
(a) Empiris
Sejarah sangat berkaitan dengan pengalaman manusia.
Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dari
peninggalan-peninggalan sejarah lainnya. Sumber-sumber
tersebut kemudian diteliti oleh para sejarawan untuk bisa
dijadikan fakta. Fakta-fakta itulah yang kemudian
diinterpretasikan dan dilakukan penulisan sejarah.
(b) Memiliki Objek
Setiap ilmu pengetahuan tentunya harus memiliki tujuan
dan objek materi atau sasaran yang jelas dan memiliki
perbedaan dengan dengan ilmu yang lain. Sebagai mana
umumnya ilmu-ilmu lain, yang menjadi objek dalam kajian
sejarah adalah manusia dan masyarakat pada kurun waktu
tertentu.
(c) Memiliki Teori
Ilmu pengetahuan sosial pada umumnya memiliki teori-teori
tertentu. Sejarah mempunyai teori yang berisi yang berisi
kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Seperti misalnya teori yang
dikemukakan oleh Arnold Toynbee mengenai teori Challenge
and Response.
(d) Memiliki Metode
Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metode
tersendiri dengan melakukan pengamatan yang sistematis.
Ini untuk menghindari suatu pernyataan tidak didukung
oleh bukti-bukti yang kuat maka pernyataan tersebut itu bisa
ditolak. Dengan menggunanan metode sejarah yang tepat
seorang sejarawan bisa meminimalisir kesalahan dan dapat
membuat kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai Kisah

Membicarakan sejarah sebagai kisah berarti berbicara sejarah
sebagai sebuah cerita dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun
tafsiran dari suatu peristiwa sejarah. Kisah ini pun dapat berupa
tulis atau lisan. Secara tulisan, kisah sejarah ini dapat dilihat dalam
bentuk tertulis seperti pada buku, majalah atau surat kabar. Secara
lisan, kisah dapat diambil dari ceramah, percakapan atau pelajaran
di sekolah. Sejarah merupakan suatu kisah yang diceritakan dalam
berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu kejadian.
Secara tulisan kisah ini akan didapat dalam bentuk tulisan di
buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah didapat dari
ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah.
Oleh karena sejarah di sini bersifat kisah atau cerita maka
isi kisahnya pun berbeda bergantung kepada siapa yang
menyampaikannya, kepentingan, serta latar belakang si
penyampai kisah bersangkutan. Kisah yang dituturkan berbeda
karena setiap orang akan memberikan tafsiran yang berbeda
tentang peristiwa yang dilihatnya. Dengan demikian, akan cukup
bijaksana apabila sejarah dikisahkan itu disertai pula oleh uraian
mengenai sifat-sifat orang yang menyampaikan sejarah.
Contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah mengenai Sultan
Iskandar Muda dalam Hikayat Aceh. Dalam hikayat ini
diceritakan cukup detail mengenai masa kecil Iskandar Muda
hingga ia memerintah Kerajaan Aceh dengan cukup bijaksana.
Di sini kita melihat sosok positif dari sultan tersebut karena yang
menulis hikayat pun adalah orang dalam Aceh. Dengan demikian
sejarah sebagai kisah subjektif sifatnya. Contoh lain adalah kitabkitab
yang ditulis oleh para pujangga istana di Jawa seperti Negarakretagama, Pararaton, Kidung Sundayana, Carita
Parahyangan, dan lain-lain.

Sejarah Sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai Peristiwa

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau tentunya ada
yang penting untuk dibahas, ada pula yang tidak. Sebuah peristiwa
disebut penting bila kemudian peristiwa itu cukup berpengaruh
terhadap masa selanjutnya. Bisa saja peristiwa penting tersebut
pada waktu kejadiannya tidaklah begitu penting, namun setelah
peristiwa tersebut berlalu barulah dirasakan pengaruhnya
terhadap kehidupan di masa berikutnya.
Berkenaan dengan konsep sejarah sebagai peristiwa maka
kita kita akan membicarakan tentang kejadian, kenyataan,
aktualitas yang telah terjadi atau berlangsung pada masa yang
lampau. Lalu kita bertanya ”Apakah yang kita namakan peristiwa
atau kejadian?”. Tentunya secara mudah kita menjawab bahwa
kejadian adalah hal sudah terjadi. Bersambung dengan pertanyaan
“Apakah yang terjadi?“. Pertanyaan ini membuat kita berpikir
bahwa banyak sekali jawaban yang bisa kita berikan berkaitan
dengan kehidupan manusia yang terjadi pada masa lampau. Apa
saja yang terjadi dan terbentuk pada masa yang lampau adalah
kejadian, terutama yang berhubungan dengan kehidupan
manusia.
.

Peristiwa penting itulah yang merupakan pokok pembicaraan
dalam sejarah. Sejarah di sini mengandung sebuah peristiwa
penting. Berkenaan dengan konsep sejarah sebagai peristiwa,
maka kita senantiasa membicarakan tentang kejadian, kenyataan,
aktualitas yang telah terjadi atau berlangsung pada masa silam.
Apakah itu peristiwa? Peristiwa adalah sebuah gerak yang terjadi
pada suatu masa dan mengakibatkan peristiwa lainnya. Peristiwa
dalam cakupan sejarah berarti segala sesuatu yang telah
berlangsung pada waktu yang telah lalu dan menimbulkan akibat
pada kehidupan manusia pada waktu itu dan pada masa
setelahnya. Para sejarawan tak hanya mencatat rangkaian
peristiwa yang terjadi, namun juga mencoba menelusuri latar
belakang atau sebab-musabab peristiwa muncul.
Bila kita membaca buku yang berjudul, misalnya, Peristiwa
Penting Seputar Drama Rengasdengklok maka kita membaca runtutan
atau adegan tokoh-tokoh pemuda yang terlibat dalam
pertemuannya dengan Soekarno dan Hatta sebagai sebuah sejarah.

Tradisi Sejarah dalam Masyarakat Indonesia

Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Indonesia

Download Slide Presentasi

Batasan Sejarah

1. Batasan Sejarah
Sejak duduk di Sekolah Dasar kita telah sering mendengar istilah
“sejarah”. Kita pun pasti telah maklum bahwa sejarah itu berkaitan
dengan masa lalu. Namun, bila kita bertanya apa batasan atau
definisi sejarah, pasti kita tak langsung dapat menjawabnya secara
lugas dan tepat. Kita membutuhkan waktu untuk menjawabnya,
dan masing-masing akan mengemukakan batasan yang berbeda,
bergantung dari sudut mana ia memandang sejarah itu.
Sebelum menginjak pada definisi para ahli, mari kita lihat
arti sejarah dari segi etimologis, dari akar katanya sendiri. Kata
“sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun, yang berarti
“pohon”. Pohon di sini melukiskan pertumbuhan yang terus
menerus dari tanah (bumi) ke udara, dengan berbagai macam
organnya, yaitu akar, batang, cabang, daun, bunga (kembang),
serta buahnya. Bagian dari pohon menunjukkan adanya aspekaspek
kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan. Jika
dikaitkan dengan sejarah dapat disimpulkan bahwa manusia itu
hidup, terus bergerak dan tumbuh seiring perjalanan waktu dan
Kata Kunci
Sejarah, syajaratun, masa
lampu, historis, cerita kejadian.

tempat manusia berada. Lebih luas dari itu, sejarah memang harus
dinamis, harus tumbuh dan hidup, berkembang dan bergerak
terus serta akan berjalan terus tiada henti sepanjang masa dan
memiliki dinamika yang menarik dari kehidupan manusia.
Ada sejumlah kata bahasa Arab yang mempunyai arti hampir
sama dengan kata “sejarah”, misalnya kata “silsilah” menunjukkan
pada keluarga atau nenek moyang, kata “riwayat” atau “hikayat”
dikaitkan dengan cerita yang diambil dari kehidupan, kata “kisah”
yang sifatnya sangat umum menunjukkan pada masa lampau,
justru yang lebih mengandung arti cerita tentang kejadian yang
benar-benar terjadi pada masa lampau adalah sejarah.
Sedangkan kata tarikh menunjukkan tradisi dalam sejarah
Islam, seperti tarikh nabi. Dalam bahasa-bahasa Nusantara ada
beberapa kata yang mengandung arti sejarah seperti “babad”
(bahasa Jawa), “tambo” (Minangkabau), “Tutui Teteek” (bahasa
Roti), Pustaka, Cerita, dan lain-lain.
Agar kita mendapat cakrawala berpikir yang lebih luas tentu
kita harus membandingkan dengan terjemahan yang berasal dari
bahasa lainnya. Sebagai contoh sejarah dalam bahasa Belanda ialah
“geschiedenis” (dari kata geschieden artinya terjadi), dalam bahasa
Inggris ialah history (berasal dari bahasa Yunani historia; apa yang

diketahui karena penyelidikan), jadi pengertian secara lebih spesifik
adalah segala macam peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia. Namun, pembatasan ini pun masih terasa luas sekali
meliputi seluruh kehidupan manusia. Sejumlah kata lainnya dari
bahasa-bahasa Eropa menunjukkan berbagai arti history), seperti
kronika (cronicle), keturunan (genealogy), tarikh, bahkan dalam bahasa
Indonesia juga dipakai kata historia sebagai padanan kata sejarah.
Para ahli sejarah (disebut juga Sejarawan) pun masih berbeda
pendapat mengenai definisi tadi. Namun, perbedaan di antara
mereka tak mencolok, tidak kontras satu sama lain. Ada benang
merah yang menghubungkan pendapat-pendapat mereka satu
sama lain. Berikut ini beberapa definisi sejarah menurut para ahli,
antara lain:
(a) Edward Hallet Carr: Sejarah adalah suatu proses interaksi
serba-terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada
padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa
sekarang dengan masa silam.
(b) Robert V. Daniels: Sejarah ialah kenangan pengalaman umat
manusia.
(c) J. Bank: Semua peristiwa masa lampau adalah sejarah
(sejarah sebagai kenyataan); sejarah dapat membantu
manusia untuk memahami perilaku manusia pada masa yang
lampau, masa sekarang, dan masa akan datang.
(d) Taufik Abdullah: Sejarah harus diartikan sebagai tindakan
manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang
dilakukan di tempat tertentu.
(e) Muhammad Yamin: Sejarah ialah ilmu pengetahuan umum
yang berhubungan dengan cerita bertarikh, sebagai hasil
penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia
pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
(f) Mohammad Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah
menyatakan sejarah, yaitu:
(1) Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa
dalam kenyataan di sekitar kita.
(2) Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian atau
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
(3) Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan
kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekita kita.
(g) W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia mengungkapkan sejarah, yaitu:
(1) Silsilah atau asal-usul.
(2) Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau.
(3) Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian
atau peristiwa yang benar-benar terjadi.

Dari penelusuran pengertian-pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa sejarah dipergunakan, sebagai perkataan
sehari-hari dan sebagai ilmu pengetahuan. Jadi, bila kita
rumuskan kembali pengertian sejarah yang disaring dari
pengertian tadi maka sejarah, adalah ilmuyang mengkaji peristiwa
atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat manusia pada
waktu yang lampau.

Kisi-kisi Soal Ebta Sejarah XII IPA 0910


KISI-KISI PENULISAN SOAL
EBTA TAHUN 2009/2010

Jenis Sekolah                : SMA
Kelas/program              : XII/Ipa
Mata Pelajaran : Sejarah
Kurikulum                    : KTSP 2006
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kls/
Smt
Materi
Indikator
No. Soal
1.







2.
















3.

















































4.




























5.































Memahami prinsip dasar Ilmu Sejarah





Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia













Menganalisa perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.

































Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa proklamasi sampai masa Reformasi





















Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20


Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah






Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indoensia masa pra-aksara dan masa aksara





Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia






Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia







Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia dibawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai pemerintahan pendudukan Jepang.


Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia.

Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia dibawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai pemerintahan pendudukan Jepang.






















Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru














Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Reformasi









Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan dunia internasional setelah Perang Dunia II dan Perang Dingin











Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia
X/1
















X/2







XI/1





















XI/2



























XII/1




























XII/2







Pengertian Sejarah

Sejarah sebagai peristiwa dan kisah

Kegunaan sejarah dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

Jejak sejarah didalam folklore (mitos, legenda dan dongeng)

Munculnya tradisi tulisan di Indonesia

Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia.

Kehidupan awal masyarakat Indonesia






Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha





Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan Islam

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia






Pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di Indonesia


Pendudukan Jepang atas Indonesia



























Perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru















Masa Reformasi











Perkembangan pengetahuan dan teknologi serta perubahan dunia internasional setelah Perang Dunia II dan Perang Dingin












Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia







Menjelaskan pengertian sejarah

Menjelaskan pengertian sejarah sebagai peristiwa

Mendeskripsikan kegunaan sejarah sebagai edukatif



Menunjukan contoh legenda setempat


Menunjukan bukti awal  bahwa  masyarakat  Indonesia telah mulai mengenal tulisan

Menyebutkan langkah-langkah penelitian sejarah secara berurut


Menyebutkan ilmu yang mempelajari fosil manusia purba

Menunjukan jenis hewan purba pada zaman Paleolithikum

Menjelaskan kehidupan manusia purba pada masa food gathering

Menjelaskan fungsi dari bangunan megalithikum

Menjelaskan teori Brahmana tentang proses Hinduisasi di Indonesia.

Menganalisis silsilah raja-raja Singosari

Menganalisis prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara


Menunjukan bukti bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada Abad ke-11

Menjelaskan tujuan dari imperialisme modern

Menjelaskan tujuan pemerintah Belanda melaksanakan sistem Tanam Paksa di Indonesia  

Menjelaskan tujuan Belanda memakai siasat Benteng Stelsel ketika menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro

Menunjukan tujuan dari partai politik pada masa kebangkitan nasional di Indonesia


Menunjukan faktor yang mempermudah Jepang masuk di Indonesia

Menjelaskan latar belakang munculnya pemberontakan rakyat terhadap Jepang di Singaparna, Tasikmalaya.

Menjelaskan tujuan pembentukan BPUPKI pada masa menjelang kemerdekaan Indonesia

Menyebutkan salah satu hasil ketetapan sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945

Menyebutkan isi maklumat pemerintah tanggal  3 November 1945

Menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia masih berkuasa meskipun presiden dan wakilnya ditawan Belanda pada masa agresi militernya

Menjelaskan tujuan politis dari Serangan Umum 1 Maret 1949

Menyebutkan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi kesulitan ekonomi pada masa awal kemerdekaan

Menunjukan tindakan kabinet Sukiman yang dianggap melanggar politik luar negeri bebas aktif

Menganalisa gangguan keamanan yang dilakukan oleh DI/TII di Jawa Barat terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam masa mempertahankan kemerdekaan.

Menyebutkan alasan Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar 1966

Menyebutkan 3 orang perwira yang berperan dalam peristiwa dikeluarkannya Supersemar 1966

Menunjukan salah satu ketetapan MPR yang berkaitan dengan penumpasan G 30 S/PKI

Menunjukan ketetapan MPR yang mengukuhkan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto

Menunjukan kesepakatan yang dilakukan Orde Baru dalam rangka normalisasi hubungan Indonesia – Malaysia

Menjelaskan penerapan Panca Usaha Tani dalam usaha meningkatkan produksi pertanian

Menjelaskan keinginan kaum reformis dalam melaksanakan kehidupan bernegara

Menganalisis penyebab ditolaknya pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie dalam SU MPR

Menunjukan salah satu kasus yang menyebabkan Abdurahman Wahid diturunkan dari kursi kepresidenan

Menunjukan keberhasilan pemerintahan SBY dalam mengatasi disintegrasi

Menjelaskan latar belakang Perang Dingin

Menganalisis pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur di Kawasan Eropa

Menjelaskan teori Domino

Menyebutkan program Amerika Serikat untuk mendukung anti komunis di Turki dan Yunani

Menjelaskan alasan Indonesia tidak masuk dalam organisasi SEATO

Menunjukan pakta pertahanan blok barat di kawasan Laut Tengah

Menyebutkan nama pesawat luar angkasa Uni Soviet

Menyebutkan teori Robert Maltus tentang pertanian dan pertumbuhan manusia

Menjelaskan tujuan pemerintah kolonial Belanda mengembangkan  transfortasi di Indonesia

Membandingkan perkembangan media komunikasi yang terjadi pada masa Hindia Belanda dengan masa pendudukan Jepang

Menjelaskan pengaruh negatif dari perkembangan informasi komunikasi dan trasformasi di Indonesia

Menunjukan salah satu usaha pengentasan pencemaran lingkungan
1

2


3


4


5


6


7

8

9

10

11

12

13


14


15

16


17


18



19

20


21


22


23

24


25

26


27


28



29

30


31


32


33


34


35


36


37


38


39

40


41

42


43

44

45

46


47


48


49


50



                                                                                                                                                                        Tangerang, 20 Januari  2010
                                                                                                                                                                                    Disusun oleh


                                                                                                                                                                        Yuni Septiani, S.Pd.
                                                                                                                                                                        NIP.19660915 198903 2 012

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More