Blogroll

Akrab Senada, adalah Aktif dan rajin belajar sejarah nasional dan dunia. merupakan kumpulan pemikiran, program, dan materi pelajaran dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah khususnya tingkat SMA.

Tuesday, May 24, 2016

Kerajaan-kerajaan Islam di indonesia

Kerajaan-kerajaan Islam

Kerajaan Samudra Pasai
-          Kerajaan Islam pertama di Indonesia
-          Raja pertamanya bernama Marah Silu yang kemudian bergelar Sultan Malik Al Saleh (1285-1297)
-          Marah Silu diislamkan oleh pelaut Mesir bernama Nazimudin AlKamil
-          Pada masa pemerintahannya datang pedagang Venesia yang bernama Marco Polo
-          Raja kedua bernama Muhammad yang bergelar Sultan Malik Attahir I
-          Raja ketuga bernama Ahmad dengan gelar Sultan Malik Attahir II.  Pada masa pemerintahannya datang pedagang Arab bernama Ibnu Batutah yang menulis  bahwa mata uang yang berlaku di Samudra Pasai adalah Deureuheum (Dirham).
-          Raja keempat bernama Zainal Abidin. Pada masa pemerintahan ini, Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran.
-          Kesusastraannya ditemukan hikayat raja-raja pasai karya Hamzah Fansuri, sastra ini termasuk historiografi tradisional yang berfungsi untuk meninggikan derajat raja.

Kerajaan Aceh
-          Pendirinya adalah Ali Mughayat Syah.
-          Akibat Malaka jatuh ketangan Portugis, banyak pedagang Islam yang lari ke Aceh. Hal ini  mengakibatkan berkembangnya kerajaan Aceh.
-          Kerajaan Aceh mencapai kebesarannya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pada masanya berkembang sastra seperti Bustanus Salatin karya Nurudin Arraniri juga ada tokoh yang bernama Hamzah Fansuri yang mengarang Syair Perahu, Burung Pingai.
-          Kehidupan sosial di Aceh, terdapat dua golongan yaitu :
o   Teuku ; kaum bangsawan yang Menguasai pemerintahan
o   Teungku ; kaum ulama yang mengurus masalah agama
-           Aceh berbudaya Islam yang sangat kuat sehingga disebut Serambi Mekah.
-          Mesjid yang besar di Aceh adalah Mesjid Baiturrahman.

Kerajaan Malaka
-          Malaka didirikan oleh pelarian dari Majapahit yang bernama Parameswara/Paramesora. Setelah masuk Islam bernama Iskandar Syah.
-          Putranya bernama Mudzafar Syah bisa mengembangkan Malaka  sampai ke Padang, Kampar, Indragiri dan Siam pun ditantangnya.
-          Malaka mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mansyur Syah yang didampingi oleh Laksamana Hang Tuah.
-          Raja terakhir adalah Sultan Mahmud Syah. Pada masanya Malaka Jatuh dikuasai Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’Alberquerque pada tahun 1511. Inilah yang membuat keruntuhan Malaka.

Kerajaan Demak
-          Demak berasal dari kata Gede dan Makmur, bertempat di Glagah Wangi.
-          Didirikan oleh Raden Alam Akbar Al Fatah yang disebut juga Raden Patah. Corak kerajaannya adalah Agraris – militer.
-          Ia tidak senang dengan adanya Portugis di Malaka. Karenanya, ia mengutus putranya yang bernama Pati Unus untuk menyerang Malaka. Sehingga putranya dijuluki Pangeran Sabrang Lor.
-          Puncak kejayaan Demak ada pada  masa Sultan Trenggono (Adik Pati Unus).
-          Trenggono pun berusaha mengusir Portugis dari Malaka dengan bekerja sama dengan Fatahillah (menantu) dari Pasai.
-          Sepeninggal Trenggono terjadi perebutan kekuasaan antara anaknya yang bernama Prawoto dengan adiknya yang bernama Pangerang Seda Ing Lepen.
-          Pangeran Sekar terbunuh. Anaknya yang bernama Arya Penangsang membalas dendam dengan membunuh Prawoto bersama keluarganya.
-          Arya Penangsang pun terbunuh oleh menantu Trenggono  yang bernama Adiwijaya yang kemudian memindahkan kerajaan ke Pajang.
-          Mesjid Demak pada tiangnya terbuat dari potongan kayu atau “tatal” (soko guru)




Kerajaan Mataram
-          Setelah Demak dipindahkan ke Pajang, kemudian dipindahkan lagi ke Mataram oleh Sutawijaya. Dia adalah putra Ki Gede Pamanahan.
-          Sutawijaya bergelar Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo Khalifatul Tanah Jawi.
-          Puncak kejayaan Mataram terjadi pada masa  Sultan Agung. Cita-cita Sultan Agung adalah mempersatukan Jawa. Keinginannya terhadang Belanda (VOC) di Batavia. Maka ia pun menyerang J.P. Coen yang berkedudukan di Batavia dalam tahun 1628-1629.
-          Usahanya mengalami kegagalan, karena :
o   Letaknya jauh
o   Kalah persenjataan
o   Musim kemarau
o   Lahan pertanian di Karawang di bakar Belanda sehingga kekurangan makanan.
-          Pembuatan kalender jawa dilakukan oleh Sultan Agung. Buku filsafatnya yang terkenal adalah Sastra Gending
-          Pengganti Sultan agung adalah putranya yang bernama Amangkurat I yang tidak sekuat ayahnya dalam memerangi VOC dan tidak memperhatikan rakyat dan ini membuat serangan dari Trunojoyo, mulai dari sini Mataram menurun. Apalagi  Amangkurat II pemerintahannya semakin lemah, dan semakin sempitlah Mataram. Kelemahannya membuat Mataram dibagi dua berdasarkan perjanjian Giyanti tahun 1755. Dan kemudian akan terbagi lagi dalam perjanjian Salatiga, 1757.

Kerajaan Gowa – Tallo
-          Dikerajaan ini berkembang sastra
o   Lontara ; memuat silsilah raj-raja Gowa-Tallo, Bone
o   Sanggala ; silsilah raja-raja Toraja
o   Ilagaligo ; silsilah raja-raja Bugis
-          Raja Gowa yang pertama masuk Islam adalah Karaeng Tuningallo. Setelh mendengar ceramah dari khotib tunggal yang diberi gelar Datori bandang. Karaeng sendiri bergelar Sultan Allaudin Awwalul Islam.
-          Keturunannya yang paling berani adalah Sultan Hasanudin yang oleh Belanda mendapat julukan  Ayam Jago dari Timir). Ia bersaing dengan Aru Palaka raja Bone yang  berpihak pada belanda. Sehingga Hasanudin harus menendatangani perjanjian bongaya 1667.

Kerajaan Ternate – Tidore
-          Adalah dua pulau besar yang tersebar di kepulauan Maluku. Keduaanya mengadakan persekutuan.
-          Persekutuan Lima (Uli Lima) pimpinan Ternate; terdiri dari Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon.
-          Persekutuan Sembilan (Uli Siwa) pimpinan Tidore; terdiri dari Tidore, Makyan, Jailolo, Halmahera.
-          Jauh sebelum bangsa Asing datang,mereka sudah bermusuhan, dan semakin panas setelah Portugis datang dan membangun Santo Paulo untuk melindungi Ternate dari Spanyol dan Tidore. Pada awalnya Ternate marah ketika Portugis meminta monopoli dagang dan penyebaran agama Katolik. Dan semakin marah ketika Sultan Hairun dibunuh oleh Portugis. Rakyat Ternate dan Tidore  dibawah pimpinan Sultan Baabullah tahun 1575 mengusir Portugis.

Kerajaan Banten
-          Daerah Banten berhasil dikuasai dan diislamkan oleh Fatahilah (Panglima Perang Demak). Di samping menguasai Banten, Fatahilah juga berhasil merebut Cirebon dan Sunda Kelapa yang kemudian namanya diubah menjadi Jayakarta (1527). Setelah Fatahilah menetap di Cirebon, Banten diserahkan kepada putranya yang bernama Maulana Hasanuddin.
-          Banten masih tetap menjadi daerah kekuasaan Demak, namun setelah di Demak terjadi kegoncangan politik akibat perebutan kekuasaan, Banten akhirnya melepaskan diri.
-          Maulana Hasanudin sebagai peletak dasar dan menjadi Raja Banten yang pertama (1552–1570).
-          Pada tahun 1570 Sultan Hasanuddin meninggal dan digantikan oleh putranya, yakni Panembahan Yusuf (1570–1580). Ia berhasil menundukkan Kerajaan Pajajaran.
-          Raja yang terbesar Banten ialah Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1682). Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan perdagangan Banten. Politik Sultan Ageng terhadap VOC sangat keras, namun tidak disetujui oleh putranya Sultan Haji (Abdulnasar Abdulkahar) sehingga terjadi perselisihan. Sultan Haji minta bantuan VOC sehingga Kerajaan Banten yang jaya dan besar di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa kemudian menjadi boneka Kompeni dengan rajanya, Sultan Haji.


1 comments:

terimakasih semoga dapat memberkahi yang membuat..aamiin,

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More