Umroh
Masjid Nabawi, Saat melaksanakan umroh tahun 2010 sebagai wujud rasa syukur atas rizki yang kami terima .
Presentasi Pendampingan implementasi Kurikulum 2013
Saat mempresentasikan Kurikulum 2013 dalam acara pendampingan implementasi Kurtilas.
IN 2014
Ketika mengikuti pelatihan Instruktur guru sejarah tingkat nasional di Cianjur tanggal 9 - 15 Juni 2014.
Sunday, April 28, 2013
Silabus dan RPP Sejarah Kelas X Semester 1 dan 2
Untuk Silabus dan RPP Sejarah Kurikulum 2013 yang terbaru, silakan kunjungi link Silabus sejarah kurikulum 2013 dan RPP sejarah (wajib) kurikulum 2013 dan RPP sejarah (peminatan) kurikulum 2013 serta Silabus Sejarah Peminatan Kurikulum 2013
RPP Sejarah Kelas X Semester 1
RPP Sejarah Kelas X Semester 2
Silabus Sejarah Kelas X, XI, XII, Semester 1 dan 2
RPP Sejarah Kelas X Semester 1
RPP Sejarah Kelas X Semester 2
Silabus Sejarah Kelas X, XI, XII, Semester 1 dan 2
Tuesday, April 23, 2013
Power Point Sejarah 3
Orde Baru,ppt
Orde Baru.ppt
Indonesia pada awal kemerdekaan,ppt
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan,ppt
Mempertahankan kemerdekaan.ppt
Perang Kemerdekaan.ppt
Indonesia pada masa demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin,ppt
Pemberontan di Indonesia.ppt
Pemberontakan G30S/PKI,dan perubahan konstelasi politik di Indonesia.ppt
Pemberontakan G30S/PKI.ppt
Indonesia pada masa Orde Baru.ppt
Masa Reformasi.ppt
Indonesia pada era Reformasi.ppt
Dunia pada akhir PD II.ppt
Perang Dunia II.ppt
Dunia pada masa Perang Dingin.ppt
Konstelasi global pasca Perang Dingin.ppt
Indonesia dalam percaturan dunia.ppt
Orde Baru.ppt
Indonesia pada awal kemerdekaan,ppt
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan,ppt
Mempertahankan kemerdekaan.ppt
Perang Kemerdekaan.ppt
Indonesia pada masa demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin,ppt
Pemberontan di Indonesia.ppt
Pemberontakan G30S/PKI,dan perubahan konstelasi politik di Indonesia.ppt
Pemberontakan G30S/PKI.ppt
Indonesia pada masa Orde Baru.ppt
Masa Reformasi.ppt
Indonesia pada era Reformasi.ppt
Dunia pada akhir PD II.ppt
Perang Dunia II.ppt
Dunia pada masa Perang Dingin.ppt
Konstelasi global pasca Perang Dingin.ppt
Indonesia dalam percaturan dunia.ppt
Sunday, April 14, 2013
Jejak sejarah masa lampau
A. JEJAK SEJARAH MASA LAMPAU
1. Peristiwa Sejarah
Peristiwa sejarah yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh pada kehidupan
masyarakat tersebut. Peristiwa tersebut dapat memberikan pengaruh positif atau
negatif. Pengaruh positif suatu peristiwa sejarah akan membawa perubahan kearah
kemajuan, kebaikan, atau semangat pada kehidupan masyarakat. Misalnya peristiwa
proklamasi kemerdekaan, peristiwa tersebut membawa pengaruh positif karena
menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari berbagai macam bentuk
penindasan dan penjajahan. Bangsa Indonesia dapat hidup bebas dan merdeka tanpa
tekanan atau kekangan dari bangsa lain.
Pengaruh negatif suatu peristiwa sejarah akan menyebabkan tumbuhnya
keresahan, kekecewan, ketidakpercayaan, atau kegelisahan dalam kehidupan
masyarakat. Misalnya jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998. Peristiwa ini
menimbulkan pengaruh negatif, karena kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak
menentu, ditambah dengan krisis moneter yang berpengaruh besar pada kehidupan
ekonomi rakyat.
Dengan demikian, pengaruh positif atau negatif yang ditimbulkan oleh
suatu peristiwa sejarah, tergantung kepada latar belakang atau sebab-sebab
terjadinya suatu peristiwa bersejarah.
1.
Peninggalan
Sejarah
Diberbagai daerah di
Indonesia banyak ditemukan peninggalan sejarah berupa fosil, kapak batu,
lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu dan tulang, berbagai
perhiasan dari tembaga, perunggu, kuningan, perak atau emas dan peninggalan
berupa bangunan.
Peninggalan sejarah dari
zaman pengaruh Hindu-Budha di Indonesia banyak meninggalkan peninggalan berupa
candi, seperti Candi Prambanan, Candi
Borobudur, dan lain-lain. Dan juga berupa prasasti, seperti prasasti dari
kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya. Prasasti-prasasti tersebut menjadi
bahan penelitian bagi para sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau.
Peninggalan sejarah dari zaman pengaruh agama Islam di Indonesia dari
abad ke-7 sampai abad ke-18 hanya berupa makam dan bangunan mesjid. Seperti
makam para Walisanga, mesjid Banten, atau makam orang-orang yang menyebarkan
agama Islam, serta seni kaligrafi.
2.
Monumen
Peringatan Peristiwa Sejarah
Selain adanya peninggalan sejarah, ada pula bentuk peninggalan untuk
memperingati suatu peristiwa sejarah. Peninggalan ini berupa bangunan yang
dibuat agar orang-orang yang hidup setelah terjadinya peristiwa sejarah itu
dapat mengenang dan memperingati semangat
dan nilai-nilai perjuangannya. Misalnya, monumen Pancasila Sakti Lubang
Buaya di Jakarta dibangun untuk mengenang para pahlawan revolusi pada saat
mempertahankan ideology Pancasila. Monumen tugu Pahlawan di Surabaya dibangun untuk mengenang jasa
para pahlawan yang telah rela berkorban mempertahankan kemerdekaan dari usaha
sekutu yang ingin mengembalikan imperialisme. Dan Tugu Muda di Semarang
dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
Tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa prasejarah
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT
INDONESIA MASA PRA AKSARA
A. JEJAK SEJARAH MASA LAMPAU
1. Peristiwa Sejarah
Peristiwa sejarah yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh pada kehidupan
masyarakat tersebut. Peristiwa tersebut dapat memberikan pengaruh positif atau
negatif. Pengaruh positif suatu peristiwa sejarah akan membawa perubahan kearah
kemajuan, kebaikan, atau semangat pada kehidupan masyarakat. Misalnya peristiwa
proklamasi kemerdekaan, peristiwa tersebut membawa pengaruh positif karena
menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari berbagai macam bentuk
penindasan dan penjajahan. Bangsa Indonesia dapat hidup bebas dan merdeka tanpa
tekanan atau kekangan dari bangsa lain.
Pengaruh negatif suatu peristiwa sejarah akan menyebabkan tumbuhnya
keresahan, kekecewan, ketidakpercayaan, atau kegelisahan dalam kehidupan
masyarakat. Misalnya jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998. Peristiwa ini
menimbulkan pengaruh negatif, karena kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak
menentu, ditambah dengan krisis moneter yang berpengaruh besar pada kehidupan
ekonomi rakyat.
Dengan demikian, pengaruh positif atau negatif yang ditimbulkan oleh
suatu peristiwa sejarah, tergantung kepada latar belakang atau sebab-sebab
terjadinya suatu peristiwa bersejarah.
1.
Peninggalan
Sejarah
Diberbagai daerah di
Indonesia banyak ditemukan peninggalan sejarah berupa fosil, kapak batu,
lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu dan tulang, berbagai
perhiasan dari tembaga, perunggu, kuningan, perak atau emas dan peninggalan
berupa bangunan.
Peninggalan sejarah dari
zaman pengaruh Hindu-Budha di Indonesia banyak meninggalkan peninggalan berupa
candi, seperti Candi Prambanan, Candi
Borobudur, dan lain-lain. Dan juga berupa prasasti, seperti prasasti dari
kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya. Prasasti-prasasti tersebut menjadi
bahan penelitian bagi para sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau.
Peninggalan sejarah dari zaman pengaruh agama Islam di Indonesia dari
abad ke-7 sampai abad ke-18 hanya berupa makam dan bangunan mesjid. Seperti
makam para Walisanga, mesjid Banten, atau makam orang-orang yang menyebarkan
agama Islam, serta seni kaligrafi.
2.
Monumen
Peringatan Peristiwa Sejarah
Selain adanya peninggalan sejarah, ada pula bentuk peninggalan untuk
memperingati suatu peristiwa sejarah. Peninggalan ini berupa bangunan yang
dibuat agar orang-orang yang hidup setelah terjadinya peristiwa sejarah itu
dapat mengenang dan memperingati semangat
dan nilai-nilai perjuangannya. Misalnya, monumen Pancasila Sakti Lubang
Buaya di Jakarta dibangun untuk mengenang para pahlawan revolusi pada saat
mempertahankan ideology Pancasila. Monumen tugu Pahlawan di Surabaya dibangun untuk mengenang jasa
para pahlawan yang telah rela berkorban mempertahankan kemerdekaan dari usaha
sekutu yang ingin mengembalikan imperialisme. Dan Tugu Muda di Semarang
dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
Kegunaan sejarah
A. KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah sebagai ilmu tidak ada gunanya jika tidak bermanfaat bagi
manusia. Kegunaan sejarah secara sempit dapat dirasakan dalam bidang
pengajaran. Sejak dari taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan, bahkan
sekolah tinggi, para siswa diberi pelajaran sejarah. Pada setiap tingkat
pendidikan, pengajarannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik.
Ditingkat pendidikan dasar cenderung bersifat sebagai hafalan, disekolah
lanjutan pada sifat pengertian, sedangkan di pendidikan tinggi ditekankan pada
sifat kritik dan analisis.
Diluar pengajaran, sejarah mempunyai kegunaan yang luas dan mendalam.
Beberapa kegunaan sejarah antara lain :
1.
Bersifat
edukatif
Kita sering mendengar ungkapan “belajar dari sejarah”, “belajarlah dari
pengalaman”, “sejarah mengajarkan kepada kita”, “Historia Vitae Magistra”
(Sejarah adalah guru kehidupan) dan ungkapan lain. Ungkapan tersebut mengandung
arti bahwa sejarah memberi pelajaran bagi kehidupan manusia. Banyak nilai-nilai
berharga yang dapat kita petik dari pelajaran sejarah, seperti kebenaran,
keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Jadi
sejarah banyak mengajarkan moral.
Peristiwa masa lalu tidak sedikit memberikan pelajaran tentang
menegakkan kebenaran dan keadilan. Ketika bangsa kita dijajah, banyak terjadi
perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam menegakkan kebenaran untuk
melepaskan diri dari kekuasaan bangsa lain dan mendirikan sebuah negara yang
bebas. Perjuangan yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. Indonesia menjadi
negara yang merdeka dan berdaulat. Apa yang mereka perjuangkan dimasa lalu
memiliki nilai-nilai luhur dan dapat menjadi cermin kehidupan bagi kita
sekarang.
Pada masa kekuasaan raja-raja, kita dapat belajar dari bagaimana
raja-raja itu memerintah. Ada raja yang memerintah dengan adil, dihormati oleh
rakyatnya. Sehingga kerajaan yang dipimpinnya dapat berlangung dengan aman dan
tidak mengalami kegoncangan pemerintahan. Akan tetapi tidak sedikit juga raja-raja
yang memerintah secara sewenang-wenang, otoriter dan menyengsarakan rakyat.
Pemerintahan demikian akan menimbulkan pemberontakan dan perebutan kekuasaan.
Raja-raja yang tidak adil sering
berakhir dengan tragis. Gambaran seperti itu sampai sekarang masih sering
terjadi. Sehingga sering kita mendengar adanya usaha kudeta untuk menggulingkan
pemerintahan yang demikian.
Kejujuran adalah
nilai-nilai yang juga diajarkan dalam sejarah. Ketidakjujuran akan berakibat
tatanan kehidupan menjadi rusak. Beberapa peristiwa sejarah yang menggambarkan
akibat dari ketidakjujuran, misalnya intrik-intrik politik dalam keluarga
kerajaan. Hubungan keluarga kerajaan atau aparat yang tidak harmonis sering
menimbulkan saling fitnah dan isyu untuk saling menjatuhkan. Akibatnya adalah
timbulnya krisis politik sampai akhirnya menyebabkan kehancuran kerajaan.
Hancurnya kerajaan akan berakibat juga pada kehidupan masyarakat.
Tegaknya suatu cita-cita harus ditunjang oleh adanya jiwa keberanian
berbuat yang dapat dipertangggunggjawabkan. Keberanian adalah nilai-nilai yang
dapat menjadi modal bagi tegaknya cita-cita. Masyarakat yang memiliki
keberanian yang tinggi akan menjadi bangsa yang maju.
Nilai-nilai rela berkorban pun
banyak diajarkan. Perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekan banyak menunjukan adanya jiwa
rela berkorban. Dengan nilai rela berkorban ini menjadi salah satu kekuatan
terciptanya kemerdekaan Republik Indonesia.
2.
Kegunaan
Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya.
Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori oleh berdirinya Budi Utomo sebagai organisasi
perjuangan yang modern, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan
kebangkitan nasional kedua. Pada kebangkitan nasional pertama, bangsa Indonesia
berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dicapainya.
Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia
ingin melakukan kebangkitan nasional kedua dengan bercita-cita mengejar
ketertinggalannya dari bangsa lain. Bangsa Indonesia tidak hanya ingin merdeka,
tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju dan mampu mensejahterakan rakyatnya.
Untuk itu bangsa Indonesia sekarang harus giat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Melalui iptek yang dikuasainya, bangsa Indonesia berpeluang menjadi
bangsa yang maju dan disegani serta dapat ikut menjaga ketertiban dunia.
Dalam kebangkitan umat, para pemimpin Islam juga dapat menjadikan
peristiwa masa lampau sebagai inspirasi.
Dalam masa sekarang umat Islam diajak untuk dapat kembali bangkit sebagai
pemenang dalam mengarungi kehidupan dunia. Berbagai usaha untuk meningkatkan
sumber daya manusia dilakukan dimana-mana, seperti pengembangan lembaga
pendidikan diberbagai pesantren dan mendirikan beberapa lembaga keuangan yang
tidak diharamkan oleh agama.
Kejayaan Islam pada masa lampau, terutama sebelum bangsa Eropa
mengalami Renaissance, diusahakan untuk membangkitkan kepercayaan diri sebagian
umat yang masih terkagum-kagum dengan bangsa maju non muslim. Umat Islam dapat
menjadi bangsa yang maju itu pernah dibuktikan dalam sejarah.
3.
Kegunaan
Rekreatif
Kegunaan lain dari sejarah adalah kegunaan rekreatif. Kegunaan sejarah
sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah
sejarah yang menarik pembaca dapat merasa terhibur. Gaya penulisan yang hidup
dan komunikatif dari para sejarawan terasa mampu menghipnotis pembaca.
Konsekuensi rasa senang dan daya tarik penulisan sejarah tersebut pembaca
merasa senang. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Membaca telah
menjadi bagian dari kesenangan, dan dirasakan sebagai kebutuhan.
Pembaca tulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca
novel, tetapi juga dapat berimajinasi kemasa lampau. Disini sejarawan dapat
menjadi pemandu atau guide. Orang yang ingin melihat situasi suatu daerah
dimasa lampau dapat membacanya dari hasil penulisan para sejarawan.
Melalui proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa sejarah dimasa
lampau memungkinkan orang untuk bercermin diri. Orang yang pesimis dapat diajak
menjadi optimis dengan ditunjukan akan masa depan umat manusia yang masih
terbuka. Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau itu
masih berpengaruh terhadap kehidupan sekarang sehingga orang dapat mengambil
suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan masa depan. Disinilah
pentingnya pembelajaran dengan
menggunakan suatu strategi termasuk dalam belajar sejarah. Belajar tidak hanya
sekedar bagaimana kita belajar, melainkan
juga bagaimana belajar untuk belajar itu sendiri.
Periodisasi dan kronologi sejarah
A. PERIODISASI DAN KRONOLOGI
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks waktu.
Dalam kehidupannya, manusia terikat oleh ruang dan waktu. Ada masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan. Ketiganya menunjukan adanya keseimbangan. Masa lalu
akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang menentukan masa depan. Untuk
memudahkan memahami konsep waktu maka dibuatlah periodisasi dan kronologi dalam
sejarah.
1.
Periodisasi.
Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam
rentang waktu dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam
rangkain serial menurut urutan zaman.
Periodisasi dibuat dengan tujuan agar
dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia sehingga mudah
dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :
a.
perkembangan kehidupan manusia
b.
kesinambungan antara periode yang satu dengan periode
berikutnya.
c.
terjadinya fenomena yang berulang
d.
perubahan dari periode yang awal sampai pada periode
berikutnya
Perkembangan terjadi bila
berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk
yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama.
Pengulangan yang dimakud
disini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang.
Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Perubahan terjadi bila
masyarakat mengalami pergeseran, sama
dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan
besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu
terjadi karena pengaruh dari luar.
Penyusunan periodisasi
bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun
berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan
sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi,
bergantung pada pendiriannya. Periodisasi perkembangan politik akan menyangkut
periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti. Misalnya, kerajaan–kerajaan
kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam.
Periodisasi berdasarkan sosial
ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu
mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa
produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.
Contoh periodisasi sejarah
Indonesia berdasarkan hasil kebudayaan :
Zaman
|
Hasil kebudayaan
|
Cara hidup
|
Jenis Manusia
|
Palaeolithikum
|
Budaya
Pacitan
- Kapak Penetak (Chopper)
- Kapak Perimbas
Budaya Ngandong
- Alat-alat tulang dan
tanduk rusa
- Flakes (alat-alat yang
terbuat dari batu-batu kecil)
|
- Food gathering awal
(berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi dan buah-buahan)
- Nomaden
-
|
- Pithecantropus
- Sinanthropus Pekinensis
- Homo Wajakensis
- Homo Soloensis
- Pithecantropus Erectus
- Pithecantropus Robustus
- Mojokertensis
- Megantropus
PalaeoJavanicus
|
Mesolithikum
|
Budaya
Bacson Hoabin
- Kapak Sumatera/kapak
genggam (Pebble Culture)
- Alat-alat tulang (Bone
Culture)
- Flakes
- Kapak Pendek (Hache
Courte)
|
- Food Gathering tahap
lanjut
- Hidup semi nomaden
(sebagian sudah menetap dan sebagian lagi masih mengembara)
- Abris sous roche
- Kjokkenmoddinger
|
Papua
Melanesoide
-
suku Irian
-
suku Sakai (Siak)
-
suku Atca
-
suku Aborigin
-
suku Semang
|
Neolithikum
|
- Kapak Lonjong
- Kapak Bahu
- Kapak persegi
- Tembikar
- Barang-barang perhiasan
|
- Masa Food Producing
- Bercocok tanam
- Nelayan
- Beternak
|
Proto
Melayu
-
Nias
-
Toraja
-
Sasak
-
Dayak
|
Megalithikum
|
Kebudayaan Dongson
- Dolmen
- Kubur batu
- Arca
- Manik-manik
- Menhir
- Punden berundak-undak
- Sarkofagus
|
- Food Production
- Tempat tinggal menetap
- Bercocok tanam
- Beternak
- Nelayan
- Membuat gerabah
- Rumah panggung
|
Proto
Melayu
- Nias
- Toraja
- Sasak
- Dayak
|
2.
Kronologi
Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi
berdasarkan urutan waktu. Pada masa lalu ada kebiasaan untuk mencatat
peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Peristiwa itu
misalnya proses awal berdirinya suatu kerajaan, penaklukan terhadap daerah lain
dalam rangka perluasan wilayah, pemberian sedekah, kunjungan tamu dari luar
kerajaan dan lain-lain. Pencatatan itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran
dari kerajaan atau rajanya. Catatan peristiwa-peristiwa penting itu disebut
kronik.
Pada masa sekarang salah satu lembaga yang memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap tradisi penulisan peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan
dengan peran dirinya adalah TNI. Banyak sekali sejarah yang ditulis TNI berkaitan dengan peran dirinya, mulai
dari proses pendirian sampai dengan perannya dalam mempertahankan kemerdekaan
dan menjaga kedaulatan negara. Penulisannya itu bersifat kronologis, mulai dari
yang paling awal sampai yang terbaru.