A. PERIODISASI DAN KRONOLOGI
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam konteks waktu.
Dalam kehidupannya, manusia terikat oleh ruang dan waktu. Ada masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan. Ketiganya menunjukan adanya keseimbangan. Masa lalu
akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang menentukan masa depan. Untuk
memudahkan memahami konsep waktu maka dibuatlah periodisasi dan kronologi dalam
sejarah.
1.
Periodisasi.
Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam
rentang waktu dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam
rangkain serial menurut urutan zaman.
Periodisasi dibuat dengan tujuan agar
dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia sehingga mudah
dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :
a.
perkembangan kehidupan manusia
b.
kesinambungan antara periode yang satu dengan periode
berikutnya.
c.
terjadinya fenomena yang berulang
d.
perubahan dari periode yang awal sampai pada periode
berikutnya
Perkembangan terjadi bila
berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk
yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama.
Pengulangan yang dimakud
disini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang.
Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Perubahan terjadi bila
masyarakat mengalami pergeseran, sama
dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan
besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu
terjadi karena pengaruh dari luar.
Penyusunan periodisasi
bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun
berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan
sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi,
bergantung pada pendiriannya. Periodisasi perkembangan politik akan menyangkut
periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti. Misalnya, kerajaan–kerajaan
kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam.
Periodisasi berdasarkan sosial
ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu
mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa
produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.
Contoh periodisasi sejarah
Indonesia berdasarkan hasil kebudayaan :
Zaman
|
Hasil kebudayaan
|
Cara hidup
|
Jenis Manusia
|
Palaeolithikum
|
Budaya
Pacitan
- Kapak Penetak (Chopper)
- Kapak Perimbas
Budaya Ngandong
- Alat-alat tulang dan
tanduk rusa
- Flakes (alat-alat yang
terbuat dari batu-batu kecil)
|
- Food gathering awal
(berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi dan buah-buahan)
- Nomaden
-
|
- Pithecantropus
- Sinanthropus Pekinensis
- Homo Wajakensis
- Homo Soloensis
- Pithecantropus Erectus
- Pithecantropus Robustus
- Mojokertensis
- Megantropus
PalaeoJavanicus
|
Mesolithikum
|
Budaya
Bacson Hoabin
- Kapak Sumatera/kapak
genggam (Pebble Culture)
- Alat-alat tulang (Bone
Culture)
- Flakes
- Kapak Pendek (Hache
Courte)
|
- Food Gathering tahap
lanjut
- Hidup semi nomaden
(sebagian sudah menetap dan sebagian lagi masih mengembara)
- Abris sous roche
- Kjokkenmoddinger
|
Papua
Melanesoide
-
suku Irian
-
suku Sakai (Siak)
-
suku Atca
-
suku Aborigin
-
suku Semang
|
Neolithikum
|
- Kapak Lonjong
- Kapak Bahu
- Kapak persegi
- Tembikar
- Barang-barang perhiasan
|
- Masa Food Producing
- Bercocok tanam
- Nelayan
- Beternak
|
Proto
Melayu
-
Nias
-
Toraja
-
Sasak
-
Dayak
|
Megalithikum
|
Kebudayaan Dongson
- Dolmen
- Kubur batu
- Arca
- Manik-manik
- Menhir
- Punden berundak-undak
- Sarkofagus
|
- Food Production
- Tempat tinggal menetap
- Bercocok tanam
- Beternak
- Nelayan
- Membuat gerabah
- Rumah panggung
|
Proto
Melayu
- Nias
- Toraja
- Sasak
- Dayak
|
2.
Kronologi
Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi
berdasarkan urutan waktu. Pada masa lalu ada kebiasaan untuk mencatat
peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Peristiwa itu
misalnya proses awal berdirinya suatu kerajaan, penaklukan terhadap daerah lain
dalam rangka perluasan wilayah, pemberian sedekah, kunjungan tamu dari luar
kerajaan dan lain-lain. Pencatatan itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran
dari kerajaan atau rajanya. Catatan peristiwa-peristiwa penting itu disebut
kronik.
Pada masa sekarang salah satu lembaga yang memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap tradisi penulisan peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan
dengan peran dirinya adalah TNI. Banyak sekali sejarah yang ditulis TNI berkaitan dengan peran dirinya, mulai
dari proses pendirian sampai dengan perannya dalam mempertahankan kemerdekaan
dan menjaga kedaulatan negara. Penulisannya itu bersifat kronologis, mulai dari
yang paling awal sampai yang terbaru.
0 comments:
Post a Comment