Blogroll

Akrab Senada, adalah Aktif dan rajin belajar sejarah nasional dan dunia. merupakan kumpulan pemikiran, program, dan materi pelajaran dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah khususnya tingkat SMA.

Sunday, April 14, 2013

Kegunaan sejarah



A.    KEGUNAAN SEJARAH

Sejarah sebagai ilmu tidak ada gunanya jika tidak bermanfaat bagi manusia. Kegunaan sejarah secara sempit dapat dirasakan dalam bidang pengajaran. Sejak dari taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan, bahkan sekolah tinggi, para siswa diberi pelajaran sejarah. Pada setiap tingkat pendidikan, pengajarannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik. Ditingkat pendidikan dasar cenderung bersifat sebagai hafalan, disekolah lanjutan pada sifat pengertian, sedangkan di pendidikan tinggi ditekankan pada sifat kritik dan analisis.
Diluar pengajaran, sejarah mempunyai kegunaan yang luas dan mendalam. Beberapa kegunaan sejarah antara lain :

1.     Bersifat edukatif
Kita sering mendengar ungkapan “belajar dari sejarah”, “belajarlah dari pengalaman”, “sejarah mengajarkan kepada kita”, “Historia Vitae Magistra” (Sejarah adalah guru kehidupan) dan ungkapan lain. Ungkapan tersebut mengandung arti bahwa sejarah memberi pelajaran bagi kehidupan manusia. Banyak nilai-nilai berharga yang dapat kita petik dari pelajaran sejarah, seperti kebenaran, keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Jadi sejarah banyak mengajarkan moral.
Peristiwa masa lalu tidak sedikit memberikan pelajaran tentang menegakkan kebenaran dan keadilan. Ketika bangsa kita dijajah, banyak terjadi perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam menegakkan kebenaran untuk melepaskan diri dari kekuasaan bangsa lain dan mendirikan sebuah negara yang bebas. Perjuangan yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Apa yang mereka perjuangkan dimasa lalu memiliki nilai-nilai luhur dan dapat menjadi cermin kehidupan bagi kita sekarang.
Pada masa kekuasaan raja-raja, kita dapat belajar dari bagaimana raja-raja itu memerintah. Ada raja yang memerintah dengan adil, dihormati oleh rakyatnya. Sehingga kerajaan yang dipimpinnya dapat berlangung dengan aman dan tidak mengalami kegoncangan pemerintahan. Akan tetapi tidak sedikit juga raja-raja yang memerintah secara sewenang-wenang, otoriter dan menyengsarakan rakyat. Pemerintahan demikian akan menimbulkan pemberontakan dan perebutan kekuasaan. Raja-raja  yang tidak adil sering berakhir dengan tragis. Gambaran seperti itu sampai sekarang masih sering terjadi. Sehingga sering kita mendengar adanya usaha kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang demikian.
Kejujuran adalah nilai-nilai yang juga diajarkan dalam sejarah. Ketidakjujuran akan berakibat tatanan kehidupan menjadi rusak. Beberapa peristiwa sejarah yang menggambarkan akibat dari ketidakjujuran, misalnya intrik-intrik politik dalam keluarga kerajaan. Hubungan keluarga kerajaan atau aparat yang tidak harmonis sering menimbulkan saling fitnah dan isyu untuk saling menjatuhkan. Akibatnya adalah timbulnya krisis politik sampai akhirnya menyebabkan kehancuran kerajaan. Hancurnya kerajaan akan berakibat juga pada kehidupan masyarakat.
Tegaknya suatu cita-cita harus ditunjang oleh adanya jiwa keberanian berbuat yang dapat dipertangggunggjawabkan. Keberanian adalah nilai-nilai yang dapat menjadi modal bagi tegaknya cita-cita. Masyarakat yang memiliki keberanian yang tinggi akan menjadi bangsa yang maju.
Nilai-nilai rela berkorban pun  banyak diajarkan. Perjuangan  bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekan banyak menunjukan adanya jiwa rela berkorban. Dengan nilai rela berkorban ini menjadi salah satu kekuatan terciptanya kemerdekaan Republik Indonesia.


2.     Kegunaan Inspiratif

Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori  oleh berdirinya Budi Utomo sebagai organisasi perjuangan yang modern, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional kedua. Pada kebangkitan nasional pertama, bangsa Indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dicapainya.
Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional kedua dengan bercita-cita mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain. Bangsa Indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju dan mampu mensejahterakan rakyatnya. Untuk itu bangsa Indonesia sekarang harus giat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui iptek yang dikuasainya, bangsa Indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani serta dapat ikut menjaga ketertiban dunia.
Dalam kebangkitan umat, para pemimpin Islam juga dapat menjadikan peristiwa  masa lampau sebagai inspirasi. Dalam masa sekarang umat Islam diajak untuk dapat kembali bangkit sebagai pemenang dalam mengarungi kehidupan dunia. Berbagai usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia dilakukan dimana-mana, seperti pengembangan lembaga pendidikan diberbagai pesantren dan mendirikan beberapa lembaga keuangan yang tidak diharamkan oleh agama.
Kejayaan Islam pada masa lampau, terutama sebelum bangsa Eropa mengalami Renaissance, diusahakan untuk membangkitkan kepercayaan diri sebagian umat yang masih terkagum-kagum dengan bangsa maju non muslim. Umat Islam dapat menjadi bangsa yang maju itu pernah dibuktikan dalam sejarah.

3.     Kegunaan Rekreatif

Kegunaan lain dari sejarah adalah kegunaan rekreatif. Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat merasa terhibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari para sejarawan terasa mampu menghipnotis pembaca. Konsekuensi rasa senang dan daya tarik penulisan sejarah tersebut pembaca merasa senang. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Membaca telah menjadi bagian dari kesenangan, dan dirasakan sebagai kebutuhan.
Pembaca tulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajinasi kemasa lampau. Disini sejarawan dapat menjadi pemandu atau guide. Orang yang ingin melihat situasi suatu daerah dimasa lampau dapat membacanya dari hasil penulisan para sejarawan.
Melalui proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa sejarah dimasa lampau memungkinkan orang untuk bercermin diri. Orang yang pesimis dapat diajak menjadi optimis dengan ditunjukan akan masa depan umat manusia yang masih terbuka. Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau itu masih berpengaruh terhadap kehidupan sekarang sehingga orang dapat mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan masa depan. Disinilah pentingnya  pembelajaran dengan menggunakan suatu strategi termasuk dalam belajar sejarah. Belajar tidak hanya sekedar bagaimana kita belajar, melainkan  juga bagaimana belajar untuk belajar itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More