A. KEGUNAAN SEJARAH
Sejarah sebagai ilmu tidak ada gunanya jika tidak bermanfaat bagi
manusia. Kegunaan sejarah secara sempit dapat dirasakan dalam bidang
pengajaran. Sejak dari taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan, bahkan
sekolah tinggi, para siswa diberi pelajaran sejarah. Pada setiap tingkat
pendidikan, pengajarannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik.
Ditingkat pendidikan dasar cenderung bersifat sebagai hafalan, disekolah
lanjutan pada sifat pengertian, sedangkan di pendidikan tinggi ditekankan pada
sifat kritik dan analisis.
Diluar pengajaran, sejarah mempunyai kegunaan yang luas dan mendalam.
Beberapa kegunaan sejarah antara lain :
1.
Bersifat
edukatif
Kita sering mendengar ungkapan “belajar dari sejarah”, “belajarlah dari
pengalaman”, “sejarah mengajarkan kepada kita”, “Historia Vitae Magistra”
(Sejarah adalah guru kehidupan) dan ungkapan lain. Ungkapan tersebut mengandung
arti bahwa sejarah memberi pelajaran bagi kehidupan manusia. Banyak nilai-nilai
berharga yang dapat kita petik dari pelajaran sejarah, seperti kebenaran,
keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Jadi
sejarah banyak mengajarkan moral.
Peristiwa masa lalu tidak sedikit memberikan pelajaran tentang
menegakkan kebenaran dan keadilan. Ketika bangsa kita dijajah, banyak terjadi
perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam menegakkan kebenaran untuk
melepaskan diri dari kekuasaan bangsa lain dan mendirikan sebuah negara yang
bebas. Perjuangan yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. Indonesia menjadi
negara yang merdeka dan berdaulat. Apa yang mereka perjuangkan dimasa lalu
memiliki nilai-nilai luhur dan dapat menjadi cermin kehidupan bagi kita
sekarang.
Pada masa kekuasaan raja-raja, kita dapat belajar dari bagaimana
raja-raja itu memerintah. Ada raja yang memerintah dengan adil, dihormati oleh
rakyatnya. Sehingga kerajaan yang dipimpinnya dapat berlangung dengan aman dan
tidak mengalami kegoncangan pemerintahan. Akan tetapi tidak sedikit juga raja-raja
yang memerintah secara sewenang-wenang, otoriter dan menyengsarakan rakyat.
Pemerintahan demikian akan menimbulkan pemberontakan dan perebutan kekuasaan.
Raja-raja yang tidak adil sering
berakhir dengan tragis. Gambaran seperti itu sampai sekarang masih sering
terjadi. Sehingga sering kita mendengar adanya usaha kudeta untuk menggulingkan
pemerintahan yang demikian.
Kejujuran adalah
nilai-nilai yang juga diajarkan dalam sejarah. Ketidakjujuran akan berakibat
tatanan kehidupan menjadi rusak. Beberapa peristiwa sejarah yang menggambarkan
akibat dari ketidakjujuran, misalnya intrik-intrik politik dalam keluarga
kerajaan. Hubungan keluarga kerajaan atau aparat yang tidak harmonis sering
menimbulkan saling fitnah dan isyu untuk saling menjatuhkan. Akibatnya adalah
timbulnya krisis politik sampai akhirnya menyebabkan kehancuran kerajaan.
Hancurnya kerajaan akan berakibat juga pada kehidupan masyarakat.
Tegaknya suatu cita-cita harus ditunjang oleh adanya jiwa keberanian
berbuat yang dapat dipertangggunggjawabkan. Keberanian adalah nilai-nilai yang
dapat menjadi modal bagi tegaknya cita-cita. Masyarakat yang memiliki
keberanian yang tinggi akan menjadi bangsa yang maju.
Nilai-nilai rela berkorban pun
banyak diajarkan. Perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekan banyak menunjukan adanya jiwa
rela berkorban. Dengan nilai rela berkorban ini menjadi salah satu kekuatan
terciptanya kemerdekaan Republik Indonesia.
2.
Kegunaan
Inspiratif
Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya.
Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori oleh berdirinya Budi Utomo sebagai organisasi
perjuangan yang modern, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan
kebangkitan nasional kedua. Pada kebangkitan nasional pertama, bangsa Indonesia
berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dicapainya.
Untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia
ingin melakukan kebangkitan nasional kedua dengan bercita-cita mengejar
ketertinggalannya dari bangsa lain. Bangsa Indonesia tidak hanya ingin merdeka,
tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju dan mampu mensejahterakan rakyatnya.
Untuk itu bangsa Indonesia sekarang harus giat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Melalui iptek yang dikuasainya, bangsa Indonesia berpeluang menjadi
bangsa yang maju dan disegani serta dapat ikut menjaga ketertiban dunia.
Dalam kebangkitan umat, para pemimpin Islam juga dapat menjadikan
peristiwa masa lampau sebagai inspirasi.
Dalam masa sekarang umat Islam diajak untuk dapat kembali bangkit sebagai
pemenang dalam mengarungi kehidupan dunia. Berbagai usaha untuk meningkatkan
sumber daya manusia dilakukan dimana-mana, seperti pengembangan lembaga
pendidikan diberbagai pesantren dan mendirikan beberapa lembaga keuangan yang
tidak diharamkan oleh agama.
Kejayaan Islam pada masa lampau, terutama sebelum bangsa Eropa
mengalami Renaissance, diusahakan untuk membangkitkan kepercayaan diri sebagian
umat yang masih terkagum-kagum dengan bangsa maju non muslim. Umat Islam dapat
menjadi bangsa yang maju itu pernah dibuktikan dalam sejarah.
3.
Kegunaan
Rekreatif
Kegunaan lain dari sejarah adalah kegunaan rekreatif. Kegunaan sejarah
sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah
sejarah yang menarik pembaca dapat merasa terhibur. Gaya penulisan yang hidup
dan komunikatif dari para sejarawan terasa mampu menghipnotis pembaca.
Konsekuensi rasa senang dan daya tarik penulisan sejarah tersebut pembaca
merasa senang. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Membaca telah
menjadi bagian dari kesenangan, dan dirasakan sebagai kebutuhan.
Pembaca tulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca
novel, tetapi juga dapat berimajinasi kemasa lampau. Disini sejarawan dapat
menjadi pemandu atau guide. Orang yang ingin melihat situasi suatu daerah
dimasa lampau dapat membacanya dari hasil penulisan para sejarawan.
Melalui proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa sejarah dimasa
lampau memungkinkan orang untuk bercermin diri. Orang yang pesimis dapat diajak
menjadi optimis dengan ditunjukan akan masa depan umat manusia yang masih
terbuka. Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau itu
masih berpengaruh terhadap kehidupan sekarang sehingga orang dapat mengambil
suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan masa depan. Disinilah
pentingnya pembelajaran dengan
menggunakan suatu strategi termasuk dalam belajar sejarah. Belajar tidak hanya
sekedar bagaimana kita belajar, melainkan
juga bagaimana belajar untuk belajar itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment