Umroh
Masjid Nabawi, Saat melaksanakan umroh tahun 2010 sebagai wujud rasa syukur atas rizki yang kami terima .
Presentasi Pendampingan implementasi Kurikulum 2013
Saat mempresentasikan Kurikulum 2013 dalam acara pendampingan implementasi Kurtilas.
IN 2014
Ketika mengikuti pelatihan Instruktur guru sejarah tingkat nasional di Cianjur tanggal 9 - 15 Juni 2014.
Monday, September 30, 2013
ASOKA 300 SM-±232 SM
Raja terpenting dalam sejarah India mungkin sekali Asoka, penguasa ketiga dinasti Maurya dan cucu pendiri dinasti itu, Chandragupta Maurya. Chandragupta seorang pimpinan militer India yang --dalam saat nyaris berbarengan dengan peperangan yang dilancarkan Alexander Yang Agung-- menaklukkan hampir seluruh bagian India Utara, dan dengan sendirinya bisalah dianggap sebagai pendiri pertama sebuah kekaisaran besar di India.
Tahun kapan persisnya kelahiran Asoka tidak diketahui. Mungkin sekali mendekati tahun 300 SM dan dia naik tahta sekitar tahun 273 SM. Pada mulanya dia mengikuti saja jejak sang buyut dan berusaha meluaskan daerah kekuasaan lewat aksi militer. Pada tahun ke-8 pemerintahannya dia membereskan peperangan yang sukses terhadap Kalinga, negara di pantai timur India (kira-kira letak Orissa sekarang ini). Tetapi, begitu dia sadari betapa dahsyatnya harga yang mesti ditebus untuk kemenangan ini, Asoka merasa terpukul batin. Seratus ribu orang terbunuh, dan beratus ribu orang terluka. Tertekan dan merasa berdosa, Asoka berkeputusan menghentikan gerakan militer menaklukkan India, dan bersamaan dengan itu menjauhkan diri dari perbuatan agresif, dia menjadi pemeluk Buddha dan menerima filosofinya, mencoba mempraktekkan nilai-nilai "dharma" yang mengandung suruhan menjalankan kebenaran, kebajikan dan ketidakagresifan.
Buat pribadinya sendiri Asoka berhenti berburu dan menjadi "vegeterian" (tidak makan daging kecuali sayuran). Dalam segi-segi penting lain masih banyak sikap-sikap kemanusiaan yang dianutnya. Dia mendirikan rumah-rumah sakit dan tempat-tempat peribadatan, mengeluarkan aturan-aturan yang meringankan buat penduduk, membangun jalan-jalan dan memajukan perairan. Bahkan Asoka secara khusus menunjuk pejabat pemerintah yang disebut "pejabat dharma", bertugas menyuruh rakyat supaya beribadah kepada Tuhan, supaya mengembangkan semangat hidup berbaik-baik sesama manusia. Semua agama mendapat tempat yang sama di wilayah kerajaannya. Toleransi Asoka tampak nyata sekali, walau Agama Buddha peroleh perhatian khusus yang menguntungkan pertumbuhan agama itu. Utusan-utusan Buddha dikirim ke luar negeri, dan missi mereka mencapai hasil besar khususnya di Srilangka.
Asoka memerintahkan mencatat kehidupan dan langkah kebijaksanannya yang ditulis di tiang-tiang atau batu-batu karang tersebar di seluruh negeri. Banyak monumen-monumen itu masih bisa tahan hingga sekarang.
Penempatan monumen-monumen itu secara geografis memungkinkan kita peroleh informasi yang dapat dipercaya mengenai luas kekuasaan Asoka, dan tulisan-tulisan yang tertera di atasnya merupakan sumber utama pengetahuan kita mengenai kariernya. Secara kebetulan, tiang-tiang ini juga dianggap sebagai hasil kerja seni tingkat tinggi.
Dalam tempo lima puluh tahun sesudah Asoka wafat, Kerajaan Mauryan berantakan dan tak pernah bisa bangkit kembali. Sementara itu, melalui dukungannya kepada Agama Buddha, pengaruh jangka panjang Assoka terhadap dunia dengan sendirinya menjadi amat luas. Tatkala dia naik tahta, Agama Buddha masih kecil sekali penganutnya, cuma bersifat lokal, dikenal cuma di bagian barat laut India. Tetapi, tatkala wafatnya, penganutnya sudah meliputi seluruh India dan dengan cepat pengaruhnya sudah menyebar ke negeri-negeri tetangga. Lebih dari siapa pun juga --kecuali Gautama sendiri--Asoka adalah seorang yang bertanggung jawab atas berkembangnya Agama Buddha menjadi agama besar dunia.
--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
PLATO 427 SM-347 SM
Filosof Yunani kuno Plato tak pelak lagi cikal bakal filosof politik Barat dan sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika mereka. Pendapat-pendapatnya di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300 tahun. Tak pelak lagi, Plato berkedudukan bagai bapak moyangnya pemikir Barat,
Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena kenamaan sekitar tahun 427 SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof kesohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM, tatkala Socrates berumur tujuh puluh tahun, dia diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek dan merusak akhlak angkatan muda Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. Pelaksanaan hukum mati Socrates --yang disebut Plato "orang terbijaksana, terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal"-- membikin Plato benci kepada pemerintahan demokratis.
Tak lama sesudah Socrates mati, Plato pergi meninggalkan Athena dan selama sepuluh-duabelas tahun mengembara ke mana kaki membawa.
Sekitar tahun 387 SM dia kembali ke Athena, mendirikan perguruan di sana, sebuah akademi yang berjalan lebih dari 900 tahun. Plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun di Athena, mengajar dan menulis ihwal filsafat. Muridnya yang masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur tujuh belas tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam puluh tahun. Plato tutup mata pada usia tujuh puluh.
Plato menulis tak kurang dari tiga puluh enam buku, kebanyakan menyangkut masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi. Tentu saja mustahil mengikhtisarkan isi semua buku itu hanya dalam beberapa kalimat. Tetapi, dengan risiko menyederhanakan pikiran-pikirannya, saya mau coba juga meringkas pokok-pokok gagasan politiknya.yang dipaparkan dalam buku yang kesohor, Republik, yang mewakili pikiran-pikirannya tentang bentuk masyarakat yang menurutnya ideal.
Bentuk terbaik dari suatu pemerintahan, usul Plato, adalah pemerintahan yang dipegang oleh kaum aristokrat. Yang dimaksud aristokrat di sini bukannya aristokrat yang diukur dari takaran kualitas, yaitu pemerintah yang digerakkan oleh putera terbaik dan terbijak dalam negeri itu. Orang-orang ini mesti dipilih bukan lewat pungutan suara penduduk melainkan lewat proses keputusan bersama. Orang-orang yang sudah jadi anggota penguasa atau disebut "guardian" harus menambah orang-orang yang sederajat semata-mata atas dasar pertimbangan kualitas.
Plato percaya bahwa bagi semua orang, entah dia lelaki atau perempuan, mesti disediakan kesempatan memperlihatkan kebolehannya selaku anggota "guardian". Plato merupakan filosof utama yang pertama, dan dalam jangka waktu lama nyatanya memang cuma dia, yang mengusulkan persamaan kesempatan tanpa memandang kelamin. Untuk membuktikan persamaan pemberian kesempatannya, Plato menganjurkan agar pertumbuhan dan pendidikan anak-anak dikelola oleh negara. Anak-anak pertama-tama kudu memperoleh latihan fisik yang menyeluruh, tetapi segi musik, matematika dan lain-lain disiplin akademi tidak boleh diabaikan. Pada beberapa tahap, ujian ekstensif harus diadakan. Mereka yang kurang maju harus diaalurkan untuk ikut serta terlibat dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sedangkan orang-orang yang maju harus terus melanjutkan dan menerima gemblengan latihan. Penambahan pendidikan ini harus termasuk bukan cuma pada mata pelajaran akademi biasa, tetapi juga mendalami filosofi yang oleh Plato dimaksud menelaah doktrin bentuk ideal faham metafisikanya.
Pada usia tiga puluh lima tahun, orang-orang ini yang memang sudah betul-betul meyakinkan mampu menunjukkan penguasaannya di bidang teori-teori dasar, harus menjalani lagi tambahan latihan selama lima belas tahun, yang mesti termasuk bekerja mencari pengalaman praktek. Hanya orang-orang yang mampu memperlihatkan bahwa mereka bisa merealisir dalam bentuk kerja nyata dari buku-buku yang dipelajarinya dapat digolongkan kedalam "kelas guardian." Lebih dari itu, hanya orang-orang yang dengan jelas bisa. menunjukkan bahwa minat utamanya adalah mengabdi kepada kepentingan masyarakatlah yang bisa diterima ke dalam. "kelas guardian."
Keanggotaan guardian tidak dengan sendirinya menarik perhatian masyarakat. Sebab, jadi guardian tidaklah banyak mendapatkan duit. Mereka hanya dibolehkan memiliki harta pribadi dalam jumlah terbatas dan tak boleh punya tanah buat rumah pribadinya. Mereka menerima gaji tertentu dan tetap (itu pun dalam jumlah yang tak seberapa), dan tidak dibolehkan punya emas atau perak. Anggota guardian tidak diperkenankan punya famili yang terpisah tempatnya, mereka harus makan berbareng, punya pasangan bersama. Imbalan buat pentolan-pentolan filosof ini bukannya kekayaan melainkan kepuasan dalam hal melayani kepentingan umum. Begitulah ringkasnya sebuah republik yang ideal menurut Plato.
Republik terbaca luas selama berabad-abad. Tetapi harus dicatat, sistem politik yang dianjurkan didalamnya belum pernah secara nyata dipraktekkan sebagai model pemerintahan mana pun. Selama masa antara jaman Plato hingga kini, umumnya negara-negara Eropa menganut sistem kerajaan. Di abad-abad belakangan ini beberapa negara menganut bentuk pemerintah demokratis. Ada juga yang menganut sistem pemerintahan militer, atau di bawah tiran demagog seperti misalnya Hitler dan Mussolini. Tak satu pun pemerintahan-pemerintahan ini punya kemiripan dengan republik ideal Plato. Teori Plato tak pernah jadi anutan partai politik mana pun, atau jadi basis gerakan politik seperti halnya terjadi pada ajaran-ajaran Karl Marx, apakah dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa hasil karya Plato, kendati diperbincangkan dengan penuh penghargaan, sebenarnya sepenuhnya disisihkan orang dalam praktek? Saya pikir tidak.
Memang benar, tak satu pun pemerintahan sipil di Eropa disandarkan atas model Plato secara langsung. Namun, terdapat persamaan yang mengagumkan antara posisi gereja Katolik di Eropa abad tengah dengan "kelas guardian" Plato. Gereja Katolik abad pertengahan terdiri dari kaum elite yang mempertahankan diri sendiri agar tidak layu dan tersisihkan, yang anggota-anggotanya mendapat latihan-latihan filosofis resmi. Pada prinsipnya, semua pria, tak peduli dari mana asal-usulnya dapat dipilih masuk kependetaan (meski tidak untuk wanita). Juga pada prinsipnya, para pendeta itu tak punya famili dan memang diarahkan semata-mata agar mereka memusatkan perhatian pada kelompok mereka sendiri, bukannya nafsu keagungan disanjung-sanjung.
Peranan partai Komunis di Uni Soviet juga ada yang membandingkannya dengan "kelas guardian" Plato dalam dia punya republik ideal. Di sini pun kita temukan kelompok elite yang kesemuanya terlatih dengan filosofi resmi.
Gagasan Plato juga mempengaruhi struktur pemerintahan Amerika Serikat. Banyak anggota konvensi konstitusi Amerika mengenal dan tak asing dengan gagasan-gagasan politik Plato. Dia maksud, sudah barang tentu, agar Konstitusi Amerika Serikat membuka kemungkinan menggali dan mempengaruhi kehendak rakyat. Dan juga diinginkan sebagai sarana memilih orang-orang yang paling bijak dan paling baik untuk memerintah negara.
Kesulitan menentukan arti penting pengaruh Plato sepanjang masa --meski luas dan menyebar-- adalah ruwet dipaparkan dan bersifat tidak langsung. Sebagai tambahan teori politiknya, diskusinya di bidang etika dan metafisika telah mempengaruhi banyak filosof yang datang belakangan. Apabila Plato ditempatkan pada urutan sedikit lebih rendah ketimbang Aristoteles dalam daftar sekarang ini, hal ini terutama lantaran Aristoteles bukan saja seorang filosof melainkan pula seorang ilmuwan yang penting. Sebaliknya, penempatan Plato lebih tinggi urutannya ketimbang pemikir-pemikir seperti John Locke, Thomas Jefferson dan Voltaire, sebabnya lantaran tulisan-tulisan ihwal politiknya mempengaruhi dunia cuma dalam jangka masa dua atau tiga abad, sedangkan Plato punya daya jangkau lebih dari dua puluh tiga abad.
--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Sunday, September 29, 2013
Saturday, September 28, 2013
Wednesday, September 25, 2013
Konfrontasi Dengan Malaysia
Latar belakang peristiwa :
Tahun 1961 Inggris merencanakan untuk memberi kemerdekaan kepada Federasi Malaya, yang wilayahnya meliputi : Semenanjung Melayu, Brunei, Singapura, Sabah dan Serawak. Rencana ini ditentang oleh Indonesia dan Philipina. Presiden Soekarno menganggap berdirinya Federasi Malaya sebagai bentuk dari Neo Kolonialisme Inggris yang sangat membahayakan revolusi Indonesia yang belum selesai. Sedangkan Philipina menentang karena wilayah Sabah dahulu merupakan wilayah kasultanan Sulu di Philipina Selatan.
Untuk menengahi perselisihan tiga anegara tersebut, diadakanlah Konferensi Maphilindo ( KTT Manila) pada bulan Juli-Agustus 1963, yang menghasilkan kesepakatan ”bahwa ketiga negara sepakat untuk meminta Sekjend PBB (U Than) menyelidiki keinginan rakyat-rakyat di daerah yang akan menjadi anggota federasi”.
Atas kesepakatan tersebut, PBB mengirim diplomat Michelmoore untuk melakukan penyelidikan, namun belum selesai penyelidikan dilakukan, P.M. Tengku Abdurrahman sudah mengumumkan berdirinya Federasi Malaya pada tanggal 16 September 1963, dengan wilayah : Semenanjung Melayu, Singapura, Sabah dan Serawak.
Tanggal 17 September pemerintah RI mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Inggris. Kedutaan Malaysia dan Inggris di jakarta di demonstrasi oleh ribuan massa pada tanggal 18 September 1963.
Konfrontasi mencapai puncaknya ketika Prersiden Soekarno mengumumkan Dwikora tanggal 3 Mei 1964 yang isinya :
Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
Bantu perjuangan rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei untuk menggagalkan negara boneka Federasi malaya bentukan Inggris.
Untuk memperlancar operasi, dibentuk Brigade Sukarelawan Bantuan Tempur Dwikora pimpinan Kolonel Sobirin Mochtar. Konfrontasi ini terus berlangsung sampai dengan awal masa orde baru.
Peristiwa DI/TII dan Cara Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Penanggulangannya
Gerakan pemberontakan ini berawal dari gagasan / ide Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo untuk membentuk sebuah negara Islam. Kartosuwiryo mendirikan Pondok Pesantren Sufah, di Malangbong Jawa Barat. Di pondok inilah ia menggembeng pasukan Hizbullah dan sabillillah. Ia pernah menjadi sekretaris partai Masyumi Jawa Barat, bahkan pernah dicalonkan sebagai Menteri Muda Pertahanan. Namun jabatan ini tidak pernah diembannya.
Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda I, ia dan pasukannya melancarkan perang suci melawan Belanda. Puncak dari peristiwa yang meletuskan pemberontakan Kartosuwiryo adalah hasil perundingan Renville yang mengakibatkan seluruh pasukan TNI harus melakukan hijrah ke dalam wilayyah RI di Yogyakarta. Pasukan Divisi pimpinan Kartosuwiryo ( bagian dari Divisi Siliwangi Jawa Barat ), menyatakan tidak bersedia hijrah. Kantong-kantong TNI yang ditinggal hijrah diisi oleh pasukan Kartosuwiryo, dan meneruskan gerilya melawan Belanda di Jawa Barat.
Pada bulan Pebruari 1948, Kartosuwiryo mengubah gerakan suci melawan Belanda menjadi sebuah gerakan politik, dengan menobatkan diri sebagai Imam Negara Islam Indonesia, dan menamakan pasukannya dengan nama Tentara Islam Indonesia (TII).
Kontak senjata pertama terjadi dengan pasukan TNI dari Divisi Siliwangi yang baru kembali dari Yogyakarta tanggal 25 Januari 1949. Sejak saat itu terjadi perang segi tiga antara pasukan DI/TII – TNI – Belanda.
Tindakan pemerintah dalam menumpas gerakan DI/TII :
1. Pendekatan oleh pimpinan Partai Masyumi : Moh. Natsir melalui surat tidak berhasil, bahkan Kartosuwiryo secara resmi membalas surat itu dengan memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1949
2. Bulan September 1949 untuk kedua kali Moh. Natsir membujuk Kartosuwiryo untuk menghentikan pemberontakan dan kembali ke pangkuan RI, tetapi gagal. Bahkan sejak saat itu rakyat Jawa Barat mulai mengalami teror dari gerombolan DI/TII yang sering melakukan pembunuhan, merampas harta benda rakyat untuk memenuhi kebutuhan logistik pasukan / gerombolan ini.
3. Setelah tindakan persuasif tidak berhasil mengembalikan Kartosuwiryo ke pangkuan ibu pertiwi, pemerintah bertindak tegas dengan menggelar Operasi Pagar Betis. Operasi yang dilaksanakan dengan bantuan rakyat Jawa barat ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak gerombolan. Sehingga semakin hari semakin banyak para pengikut Kartosuwiryo yang menyerahkan diri dan kembali ke tengah- tengah masyrakat. Gerombolan DI/TII terdesak di Gunung Geber, Tasikmalaya.
4. Akhirnya tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo beserta keluarga dan pengikutnya dapat ditangkap hidup-hidup dalam sebuah operasi yang diberi nama sandi Operasi Baratayudha. Dan pada tanggal 16 Agustus Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, ternyata mendapat simpati dari berbagai daerah di Indonesia, seperti :
a. Di Jawa Tengah
Gerakan ini diproklamasikan di Desa Pengarasan, kabupaten Tegal pada tanggal 23 Agustus 1949, dan menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Gerakan ini dipimpin oleh Amir Fatah, bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah.
Gerakan dapat ditumpas melalui Operasi Banteng Negara pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950.
a. Di Kebumen
Gerakan ini dipimpin oleh Mohammad Mahfud Abdulrahman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sumolangu. Seperti Amir Fatah, gerakan ini juga menyatakan sebagai bagian dari NII Kartosuwirtyo. Gerombolan ini dapat ditumpas pada tahun 1954 melalui sebuah operasi militer yang diberi nama Operasi Guntur.
b. Di Kalimantan Selatan
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh bekas Letnan Dua TNI yang bernama Ibnu hajar. Ia menamakan pasukannya sebagai Kesatuan Rakyat yang Tertindas [KRYT].
Semula pemerintah bertindak persuasif terhadap gerakan ini, karena Ibnu Hajar bersedia kembali bergabung dengan APRIS. Namun tindakan ini ternyata hanya muslihat Ibnu Hajar supaya pasukannya semakin kuat dana kembali melakukan pemberontakan. Akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan menumpas habis gerakan ini pada tahun 1959.
c. Di Sulawesi Selatan
Kahar Muzakar memulai gerakannya pada tahun 1951 dan menamakan gerakannya dengan Komando Gerakan Gerilya Sulawesi Selatan. Ia menuntut supaya pasukannya dimasukkan ke dalam APRIS dengana nama brigade Hasanudin.Namun tuntutan ini ditolak pemerintah, tetapi pemerintah memberikan wadah bagi pasukan kahar Muzakar dengan nama Korps Cadangan Nasional.
Awalnya Kahar Muzakar menerima tawaran pemerintah ini. Pada saat pasukan ini akan dilantik, Kahar Muzakar dan kelompoknya melarikan diri ke hutan dengan membawa seluruh peralatan militer yanag akan digunakan untuk pelantikan. Penipuan Kahar Muzakar ini dibalas pemerintah dengan melakukan operasi besar besaran dari Divisi Diponegoro. Pada bulan Pebruari 1965 Kahar Muzakar tertembak mati.
d. Di Aceh
Kekecewaan Tengku Daud Beureuh kepada pemerintah, karena hilangnya kedudukan militer dan turunnya status Aceh dari sebuah dari istimewa menjadi karesidenan, menyebabkan Daud Beureuh menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia ( 21 September 1953 )
Pemerintah berusaha mengatasi pemberontakan ini dengan mendatangkan pasukan dari Sumatera Utara dan tengah. Karena terus terdesak pasukan Daud Beureuh melakukan pemberontakan dari hutan-hutan, di pegunungan Bukit Barisan.
Selain tindakan represif, pemerintah juga melakukan tindakan persuasif dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aaceh, atas prakarsa Kolonel M. Yasin (Panglima Kodam I Iskandar Muda). Musyawarah ini membawa hasil yang sangat positif, karena Daud Beureuh akhirnya bersedia kembali ke tengah tengah masyarakat Aceh dan menerima Amnesti dari pemerintah.
Peristiwa Madiun/PKI dan cara yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya
Perundingan Renville yang sangat merugikan bangsa Indonesia, akhirnya membawa korban, yaitu dengan dibubarkannya kabinet Amir Syarifudin dan digantikan oleh Kabinet Hatta. Selanjutnya Amir Syarifudin merasa sakit hati dan membentuk Front Demokratik Rakyat (FDR) pada tanggal 28 Juni 1948, dan memposisikan dirinya sebagai oposisi dari pemerintah kabinet Hatta.
FDR pada kemudian hari akhirnya bergabung dengan Partai Komunis Indonesia pimpinan Muso, Alimin, Semaun dan Darsono. Bersama PKI, FDR merencanakan suatu perebutan kekuasaan. Sebelum melakukan perebutan kekuasaan gerakan ini berusaha untuk melakukan agitasi-agitasi dengan cara merongrong, menyebarkan berita-berita yang tidak benar tentang pemerintahan kabinet Hatta. Mereka berusaha untuk mempengaruhi rakyat dan menimbulkan kebencian kepada pemerintah.
Puncak dari gerakan PKI ini adalah tanggal 18 September 1948 dengan mengumumkan berdirinya Negara Soviet Republik Indonesia di Madiun. Menyertai gerakan ini, mereka mengadakan aksi-aksi kejam, dengan mengadakan penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pemerintah dan agama. Salah satu tokoh pemerintah yang menjadi korban gerakan ini adalah Gubernur Jawa Timur, R.M. Suryo yang diculik dan dibunuh.
Gerakan ini merupakan sebuah pengkhianatan dari dalam negeri, mengingat disaat yang sama pemerintah dan bangsa Indonesia sedang menghadapi Agresi Militer Belanda dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
Untuk menumpas pemberontakan ini pemerintah melakukan serangkaian operasi sebagai berikut :
Ketika kekacauan di Solo meningkat, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya (Semarang. Pati, Madiun)
mengangkat Kolonel Soengkono sebagai Gubernur Militer jawa Timur
Menyerahkan pimpinan operasi penumpasan kepada Panglima Teritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution (karena panglima TNI / Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit)
Pada tanggal 30 September 1948 Madiun dapat direbut dan diduduki kembali oleh pasukan Brigade Siliwangi pimpinan Mayor Ahmad Wiranatakusumah dan Brigade Jawa Timur pimpinan Kolonel Soengkono. Dalam operasi ini pimpinan PKI Madiun, Muso berhasil ditembak mati pada saat akan melarikan diri ke Rusia, sedangkan pimpinan yang lain seperti, Semaun, Darsono, Alimin, dan Amir Syarifudin berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan / mahkamah militer.
Dampak dari pemberontakan PKI Madiun ini adalah :
- Korban pemberontakan PKI dari kedua belah pihak sangat besar, termasuk rakyat yang tidak mengerti soal politik.
- Kekuatan bangsa Indonesia dalam perjuangan menghadapi Belanda menjadi lemah dan dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan agresi militernya yang kedua
- Keberhasilan menumpas pemberontakan PKI Madiun menimbulkan simpati dari dunia barat, terutama Amerika Serikat sehingga memperkuat posisi Indonesia dalam perjuangan diplomasi melawan Belanda
Pemberontakan PRRI Permesta
1. Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat
Gerakan-gerakan di daerah yang menentang kebijakan perimbangan ekonomi pusat dan daerah muncul pertama kali di Sumatera Barat, dengan berdirinya Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. Gerakan ini menuntut otonomi daerah kepada Pemerintah Pusat, serta pergantian kabinet Djuanda. Menyusul Dewan Banteng, berdirilah beberapa Dewan Militer diberbagai daerah, seperti :
1. Dewan Gajah (Medan) : Kolonel M. Simbolon
2. Dewan Garuda (Palembang) ; Kolonel Barlian
3. Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan) : Kolonel M. Basri
4. Dewan Manguni (Menado) : Kolonel Ventje Samuel
Letnan Kolonel Ahmad Husein bersama dengan beberapa tokoh sipil yang lain seperti Syarif Usman, Burhanudin Harahap, dan Syafrudin Prawiranegara bahkan mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat, bahwa dalam waktu 5 x 24 jam P.M. Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dan presiden diminta untuk kembali kepada kedudukan semula sebagai presiden yang konstitusional.
Menanggapi berbagai gerakan ini, KSAD segera mengeluarkan larangan bagi para perwira untuk berpolitik dan memberikan ultimatum akan memecat siapa saja yang terlibat gerakan politik. Karena merasa tidak diindahkan oleh pemerintah pusat, Gerakan ini semakin mempertegas sikapnya dengan mengumumkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia dibawah pimpinan Perdana Menteri Syafrudin Prawiranegara { Siapakah dan apakah jasa Syafrudin Prawiranegera dalam pemerintahan RI ? ]. Gerakan ini bertujuan bukan untuk memisahkan diri dari RI tetapi gerakan yang bersifat menggantikan pemerintahan yang sah.
Untuk menumpas gerakan ini pemerintah RI melaksanakan beberapa operasi, yaitu :
1. Operasi Tegas [ mengamankan Riau ] dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution
2. Operasi 17 Agustus [ mengamankan Sumatera barat ], dipimpin oleh Kol. A Yani
3. Operasi Saptamarga [ mengamankan Sumatera Utara ] , dipimpin Brigjen Jatikusumo
4. Operasi Sadar [ mengamankan Sumatera Selatan ] dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.
Pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein berserta pasukannya menyerahkan diri dan pemberontakan PRRI pun berakhir.
2. Piagam Perjuangan Semesta
Gerakan daerah yang berlatarbelakang perimbangan ekonomi pusat dan daerah akhirnya meluas ke Sulawesi. Dewan Manguni yang dipimpin oleh Letkol Ventje Samuel mendukung PRRI dan mengumumkan berdirinya Permesta pada tanggal 2 Maret 1957. Gerakan ini menuntut dilaksanakannya Repelita dan pembagian pendapatan daerah secara adil ( daerah surplus mendapat 70% dari hasil ekspor ).
Untuk menumpas gerakan ini pemerintah melaksanakan Operasi Merdeka, yang merupakan operasi gabungan dan dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat. Gerakan penumpasan Permesta merupakan operasi yang sangat sulit, karena medan pertempuran sangat cocok dengan kondisi pemberontak, serta adanya indikasi keterlibatan pihak asing (AS), yaitu dengan tertangkapnya pilot helikopter Alan Pope (warga negara Amerika Serikat) yang berhasil ditembak jatuh oleh pasukan TNI. Pada pertengahan tahun 1961 sisa sisa pemberontakan Permesta menyerahkan diri dan memenuhi seruan pemerintah untuk kembali ke tengah tengah masyarakat.
Tuesday, September 24, 2013
Monday, September 23, 2013
Sunday, September 22, 2013
Saturday, September 21, 2013
Friday, September 20, 2013
Thursday, September 19, 2013
Tuesday, September 17, 2013
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XI IPS Semester Ganjil 9
Monday, September 16, 2013
Daulat Abbasiyah I (750-1258 Masehi)
Hanya empat tahun Abu Abbas memerintah. Ia meninggal. Khalifah berikutnya adalah Abu Ja'far (754-775). Dialah khalifah pertama menggunakan gelar. Untuk dirinya sendiri, ia menggunakan gelar Al-Mansyur. Pemerintahannya banyak mengakomodasi kepentingan masyarakat Persia. Ibukota negara bahkan dipindahkan ke tepi Sungai Tigris -dekat Ctesiphon, ibukota Kekaisaran Persia dulu.
Disebutkan, Al-Mansyur melakukan survei mendalam untuk penentuan lokasi ibukota. Dia mengirim staf untuk tinggal di sana guna membuat laporan keadaan wilayah itu di berbagai musim. Ia disebut mendatangkan sekitar 100.000 pekerja dari berbagai daerah - Kufah, Basrah, Mosul maupun Syria-untuk menjadi arsitek, tukang bangunan, juru pahat, pelukis untuk membangun tempat yang dulu dipakai sebagai peristirahatan Kaisar Kisra Anusyirwan. Sekitar tahun 762 Masehi, lahirlah kota Baghdad sebagai salah satu kota termegah di dunia saat itu.
Al-Mansyur dianggap sebagai tonggak pembangun kejayaan Abbasiyah. Namun itu dilakukannya dengan tangan besi pula. Abdullah dan Shalih bin Ali, dua orang pamannya yang menolak berbaiat untuknya, dibunuh Abu Muslim atas suruhannya. Abu Muslim sendiri kemudian ia bunuh. Untuk militer, ia kembali melakukan ekspansi untuk menguasai kembali wilayah-wilayah Bani Umayah dulu. Ia mengenalkan konsep 'wazir' yang sekarang diistilahkan sebagai perdana menteri. Jawatan pos diberi tugas intelejen -termasuk mengawasi para gubernur.
Di sisi lain, Baghdad dibangunnya sebagai pusat peradaban. Ilmu dan kesenian dikembangkan. Di Kufah, di masa Al-Mansyur, imam Abu Hanifah (700-767) diberinya tempat yang baik. Abu Hanifah berkesempatan untuk merumuskan hukum-hukum Islam, yang kemudian dikenal sebagai mazhab Hanafi. Sebuah mazhab yang sangat dipengaruhi kecenderungan kalangan intelektual muslim di Kufah: kuat dalam rasionalitas.
Kemakmuran masyarakat terwujud pada masa khalifah Al-Mahdi (775-785). Program irigasi berhasil meningkatkan produksi pertanian berlipat kali. Jalur perdagangan dari Asia Tengah dan Timur hingga Eropa melalui wilayah kekhalifahan Abbasiyah berjalan pesat. Pertambangan emas, perak, besi dan tembaga, berjalan dengan baik. Basrah di Teluk Persia tumbuh menjadi satu pelabuhan terpenting di dunia.
Bersamaan dengan itu, ilmu pengetahuan tumbuh subur. Di Madinah, Imam Malik (713-795) juga menyusun fikih atau hukum Islam. Ia tak seperti Hanafi. Ia banyak menggunakan hadis secara langsung serta tradisi masyarakat Madinah. Puncak peradaban Islam terjadi pada masa Harun Al-Rasyid (786-809). Bukan hanya kemakmurn masyarakat yang dicapai, namun juga pendidikan, kebudayaan, sastra dan lain-lain.
Harun Al-Rasyid membangun rumah-rumah sakit, sekolah kedokteran, serta farmasi. Saat itu, diperkirakan terdapat 800 orang dokter. Ia juga membangun pemandian-pemandian umum. Istrinya membangun saluran air dari Taif untuk memenuhi kebutuhan air di Mekah yang tak cukup dipenuhi oleh sumur zamzam.
"Masa keemasan" ini dilanjutkan oleh Al-Ma'mun (813-833). Dia mendirikan banyak sekolah. Berbagai buku Yunani diterjemahkannya ke bahasa Arab. Ia mendirikan pula "Bait Al-Hikmah" -perpustakan sekaligus perguruan tinggi. Di masanya, Imam Syafi'i (767-820) serta Imam Ahmad bin Hanbal (780-855) juga menulis kitab fikih yang kemudian menjadi mazhab sendiri. Mazhab dengan pendekatan yang berada di antara mazhab Hanafi dan Maliki. Pemikir Islam yang mengedepankan rasionalitas, yang dikenal dengan sebutan Mu'tazilah, yakni Abu Huzail (752-849) dan Al-Nazam (801-835) juga melempar gagasannya pada periode ini.
Hingga khalifah Al-Mutawakkil (847-861), Daulat Abbasiyah masih menampakkan kebesarannya. Namun, dalam politik, Al-Mutawakkil mulai membuat sejumlah perubahan. Ia lebih berorientasi pada orang-orang Turki dibanding Persia. Paham keagamaan negara pun ia ubah. Khalifah Al-Ma'mun menggunakan paham rasional mu'tazilah untuk negara. Al-Mutawakil mencabut paham itu, dan menggunakan aliran 'salaf' dari mazhab Hambali.n
7 Keajaiban dunia
Sekelompok siswa kelas geografi sedang
mempelajari ‘Tujuh Keajaiban Dunia’.
Pada awal dari pelajaran, mereka diminta
untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan ‘Tujuh Keajaiban Dunia’
saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak sesuaian, sebagian besar daftar berisi
sbb :
1] Piramida
2] Taj Mahal
3] Tembok Besar Cina
4] Menara Pisa
5] Kuil Angkor
6] Menara Eiffel
7] Kuil Parthenon
Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang
guru memperhatikan seorang pelajar, se orang gadis yang pendiam, yang belum
mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia
mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
Gadis pendiam itu menjawab, ‘Ya, sedikit.
Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya ‘keajaiban itu’. Sang guru
berkata,’Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa
membantu memilihnya’.
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca,
‘Saya pikir, ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ itu adalah :
1] Bisa melihat,
2] Bisa mendengar,
3] Bisa menyentuh,
4] Bisa menyayangi,
5] Bisa merasakan,
6] Bisa tertawa, dan
7] Bisa mencintai
Ruang kelas tersebut sunyi seketika.
Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan
menyebutnya ‘keajaiban’. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan
karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai ‘biasa’.
Sumber : http://ukhuwah.or.id/
Abu Bakar Ash-Shidiq r.a
Abu Bakar Ash-Shidiq r.a, Sahabat Yang
Dijamin Masuk Syurga
Ia Adalah Orang Pertama Yang Akan Masuk
Surga Setelah Rasulullah SAW
Ketika Rasulullah Muhammad Saw menceritakan
suatu kisah yang berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj, beliau berkata,
“kemudian Jibril menarik tanganku untuk menunjukkan kepadaku pintu surga yang
akan dimasuki oleh umatku.”
Mendengar cerita Rasulullah Saw. Abu Bakar
r.a. berkata dengan penuh semangat dan kerinduan, “Wahai Rasulullah aku ingin
berada denganmu ketika itu, sehingga aku juga dapat melihat pintu surga
tersebut.”
Rasulullah Saw terdiam sejenak dan berkata,
“Kamu adalah orang pertama diantara umatku yang akan memasuki pintu surga
tersebut.”
Ia Adalah Orang Yang Paling Banyak Disambut
Oleh Seluruh Penghuni Syurga
Dilain waktu dikisahkan ketika Nabi Saw
berkata, “Akan masuk surga seorang laki-laki yang mendapatkan sambutan penuh
para penghuni surga, hingga masing-masing dari mereka berkata, “Selamat
datang…datanglah kesini… datanglah kesini…”
Dengan penuh kerinduan, Abu Bakar r.a.
berkata, “Wahai Rasulullah Saw, apakah yang telah diperbuat oleh orang itu
sehingga ia bisa masuk surga?”
Mendengar perkataan Abu Bakar r.a. Nabi
Saw. memandanginya dengan pandangan yang cerah dan mendalam lalu memberikan
kabar gembira kepadanya dengan perkataannya, “Wahai Abu Bakar, orang tersebut
adalah engkau.”
Seluruh Pintu Surga Akan Berebutan
Memanggilnya Mengajaknya Masuk
Ketika Rasulullah Saw. itu berkata, “Barang
siapa yang mengeluarkan dua macam harta fi sabilillah, maka ia akan dipanggil
dari pintu surga… Wahai hamba Allah, sungguh ini perbuatan baik. Dan barang
siapa yang selalu melaksanakan shalat, akan dipanggil dari pintu shalat. Dan
barang siapa yang ikut berjihad, ia akan di panggil dari pintu jihad. Dan
barang siapa yang selalu melaksanakan puasa, akan dipanggil dari pintu yang
memancarkan air yang segar. Dan barang siapa yang selalu memberikan sedekah,
akan di panggil dari pintu sedekah”.
Maka kemudian Abu Bakar r.a. bertanya,
“Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari semua pintu surga
tadi?” Mendengar pertanyaan Abu Bakar r.a. itu bibir Rasulullah Saw terbuka
lalu berkata, “Ya, dan aku sangat berharap engkau termasuk satu diantara orang
yang dipanggil dari semua pintu surga.” HR. Bukhari )
Bidadari Tercantik Telah Disiapkan Untuk
Abu Bakar Ash – Shiddiq ra
Manakala Nabi Saw. dimikrajkan keatas
langit dan memasuki surga Adn, beliau melihat seorang bidadari yang sangat
cantik bagaikan bulan purnama yang kecantikannya tidak ada bandingannya. Bulu
matanya lentik bagaikan lambaian sayap burung rajawali. Kemudian, Rasulullah
Saw. bertanya kepadanya, “Untuk siapa kamu?”
Ia menjawab pertanyaan Rasulullah Saw, “Aku
(dipersiapkan) untuk seorang khalifah setelah engkau”.
Dikutip dari Buku 100 Kisah Teladan Abu
Bakar RA, penulis: M. Shiddiq Al-Minsyawi
Sunday, September 15, 2013
ADAM SMITH 1723-1790
Tokoh terkemuka
di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Smith, lahir di kota Kirkcaldy,
Skotlandia, tahun 1723. Waktu remaja dia belajar di Universitas Oxford, dan dari
tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Universitas Glasgow. Selama di
situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, yang
mengangkat dirinya ke tengah-tengah masyarakat intelektual. Tetapi, puncak
kemasyhurannya terutama terletak pada buku karya besarnya An Inquiry Into the
Nature and Causes of The Wealth of Nations, yang terbit tahun 1776. Buku ini
segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan
penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1790. Tak seorang
anak pun dia punya, lagi pula tak pernah kawin.
Adam Smith
bukanlah orang pertama yang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan banyak
gagasan-gagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi,
dialah orang pertama yang mempersembahkan teori ekonomi yang sistematik dan
mudah dicerna yang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu
di masa depan. Atas dasar alasan itu, layaklah dianggap bahwa The Wealth of
Nations merupakan pangkal tolak dari penelitian modern politik ekonomi.
Salah satu hasil
besar yang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau
pelbagai anggapan yang jadi anutan orang sebelumnya. Smith adu pendapat dan
menentang teori lama ekonomi perdagangan yang menekankan arti penting perlunya
negara punya persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukunya
menolak pandangan para physiokrat yang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber
utama dari nilai. Sebaliknya Smith menekankan arti pokok yang paling penting
adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi
dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia menyerang habis semua peraturan
pemerintah yang usang dan campur tangannya berikut hambatan-hambatan yang
menghalangi perkembangan dan perluasan industri.
Ide sentral The
Wealth of Nations adalah pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang
dianggapnya secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling
disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang
justru disenangi merosot, dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga
ini akan mendatangkan untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena
untung banyak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari
kenaikan produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang.
Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai
perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang
"normal," misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu
melenyapkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya.
"Tiap orang," kata Smith "cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia
"dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian
keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering
memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud
memajukannya" (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).
"Tangan gaib" ini
tak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya jika ada gangguan terhadap
persaingan bebas. Smith karena itu percaya kepada sistem perdagangan bebas dan
menentang keras harga tinggi. Pada dasarnya dia menentang keras hampir semua
ikut campurnya pemerintah di bidang bisnis dan pasar bebas. Campur tangan ini,
kata Smith, hampir senantiasa akan mengakibatkan kemerosotan efisiensi ekonomi
dan ujungujungnya akan menaikkan harga. (Smith tidaklah menciptakan semboyan
"laissez faire," tetapi dia lebih dari siapa pun juga menyebarkan konsep
itu).
Beberapa orang
peroleh kesan bahwa Adam Smith tak lain dari seorang yang cuma "menari menurut
bunyi gendang" demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia
berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek
monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusannya. Dan Smith bukannya orang naive
dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatannya yang khas
dalam buku The Wealth of Nations: "Orang dalam dunia dagang barang yang sama
jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada pembentukan
komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan
harga."
Begitu
sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran
ekonominya, sehingga hanya dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja
mazhab-mazhab ekonomi sebelumnya tersisihkan. Nyatanya, semua pokok-pokok
pikiran mereka yang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith
dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka yang ada. Pengganti
Smith termasuk ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan David Ricardo,
mengembangkan dan menyempurnakan sistemnya (tanpa mengubah garis-garis pokoknya)
menjadi struktur yang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik. Sampai
pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan
teori politiknya) dapat dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi
klasik.
Dalam buku The
Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus
tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduanya
bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas
keperluan (apa yang disebut "hukum baja upah"), Smith menegaskan bahwa kondisi
kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadian-kejadian
-membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx
meleset.
Tak ada
sangkut-pautnya dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhnya terhadap para
teoritikus ekonomi yang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya
terhadap perundang-undangan serta politik yang diambil pemerintah. The Wealth of
Nations ditulis dengan keulungan yang tinggi serta kejernihan pandangan yang tak
bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur tangan
pemerintah dalam bidang bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya harga
serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara pasti terhadap garis
kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-19. Sesungguhnya, pengaruhnya
dalam hal itu masih tetap terasa hingga sekarang.
Sejak teori
ekonomi berkembang pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya tergeser
oleh pendapat-pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting Adam
Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah pemula dan pendiri tokoh ekonomi
sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh terkemuka dalam
sejarah pemikiran manusia.
Situs web
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978 Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982 PT. Dunia Pustaka Jaya Jln. Kramat II, No. 31A Jakarta Pusat | |
CHARLES DARWIN 1809-1882
Lahirnya bersamaan benar
dengan Abraham Lincoln, 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Charles Darwin
penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas
tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran, tetapi baik kedokteran
maupun anatomi dianggapnya ilmu yang bikin jemu. Tak lama kemudian dia pindah ke
Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran. Walau begitu, berburu dan naik
kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu. Dan
walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya
yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S.
Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan
ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan
dengan pekerjaan serius. Untungnya, belakangan sang ayah bisa dibujuk dan
merestui perjalanan itu yang akhirnya ternyata merupakan perjalanan yang paling
berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa.
Darwin mulai berangkat berlayar di
atas kapal Beagle tahun 1831. Waktu itu umurnya baru dua puluh dua tahun. Dalam
masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai
Amerika Selatan dalam kecepatan yang mengasyikkan, menyelidiki kepulauan
Galapagos yang sunyi terpencil, mengambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera
Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Dalam perkelanaan itu, Darwin
menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif,
menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis
binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang
lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir
seluruh karyanya di kemudian hari. Dari catatan-catatan inilah berasal ide-ide
pokoknya, dan kejadian-kejadian serta pengalamannya jadi penunjang
teori-teorinya.
Darwin kembali ke negerinya tahun
1836 dan dua puluh tahun sesudah itu dia menerbitkan sebarisan buku-buku yang
mengangkatnya menjadi seorang biolog kenamaan di Inggris. Terhitung sejak tahun
1837 Darwin yakin betul bahwa binatang dan tetumbuhan tidaklah bersifat tetap,
tetapi mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah geologi. Pada saat itu dia
belum sadar apa yang menjadi sebab-musabab terjadinya evolusi itu. Di tahun 1838
dia baca esai "Tentang prinsip-prinsip kependudukan" Thomas Malthus. Buku
Malthus ini menyuguhkannya fakta-fakta yang mendorongnya lebih yakin adanya
seleksi alamiah lewat kompetisi untuk mempertahankan kehidupan. Bahkan sesudah
Darwin berhasil merumuskan prinsip-prinsip seleksi alamiahnya, dia tidak
tergesa-gesa mencetak dan menerbitkannya. Dia sadar, teorinya akan mengundang
tantangan-tantangan. Karena itu, dia memerlukan waktu lama dengan hati-hati
menyusun bukti-bukti dan memasang kuda-kuda untuk mempertahankan hipotesanya
jika ada serangan.
Garis besar teorinya ditulisnya
tahun 1842 dan pada tahun 1844 dia mulai menyusun bukunya yang panjang lebar. Di
bulan Juni 1858, tatkala Darwin masih sedang menambah-nambah dan menyempurnakan
buku karya besarnya, dia menerima naskah dari Alfred Russel Wallace (seorang
naturalis Inggris yang waktu itu berada di Timur) menggariskan teorinya sendiri
tentang evolusi. Dalam tiap masalah dasar, teori Wallace bersamaan dengan teori
Darwin! Wallace menyusun teorinya secara betul-betul berdiri di atas pikirannya
sendiri dan mengirim naskah tulisannya kepada Darwin untuk minta pendapat dan
komentar dari ilmuwan kenamaan itu sebelum masuk percetakan. Situasinya menjadi
tidak enak karena mudah berkembang jadi pertarungan yang tidak dikehendaki untuk
perebutan prioritas. Jalan keluarnya, baik naskah Wallace maupun garis-garis
besar teori Darwin secara berbarengan dibahas oleh sebuah badan ilmiah pada
bulan berikutnya.
Cukup mencengangkan, pengedepanan
masalah ini tidak begitu diacuhkan orang. Buku Darwin The Origin of Species
terbit pada tahun berikutnya, menimbulkan kegemparan. Memang kenyataannya
mungkin tak pernah ada diterbitkan buku ilmu pengetahuan yang begitu tersebar
luas dan begitu jadi bahan perbincangan yang begitu hangat, baik di lingkungan
para ilmuwan maupun awam seperti terjadi pada buku On the Origin of Species by
Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Strugle
for Life. Saling adu argumen tetap seru di tahun 1871 tatkala Darwin menerbitkan
The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex. Buku ini, mengedepankan
gagasan bahwa manusia berasal dari makhluk sejenis monyet, makin menambah
serunya perdebatan pendapat.
Darwin sendiri tidak ambil bagian
dalam perdebatan di muka publik mengenai teori yang dilontarkannya. Bisa jadi
lantaran kesehatan karena sehabis perkelanaannya yang begitu parrjang dengan
kapal Beagle (besar kemungkinan akibat demam, akibat penyakit Chaga gigitan
serangga di Amerika Latin). Dan bisa jadi karena dia merasa cukup punya
pendukung gigih semacam Thomas H. Huxley seorang jago debat dan pembela teori
Darwin, sebagian terbesar ilmuwan menyetujui dasar-dasar kebenaran teori Darwin
tatkala yang bersangkutan niati tahun 1882.
Sebenarnya --jika mau bicara tulen
atau tidak tulen-- bukanlah Darwin penemu pertama teori evolusi makhluk.
Beberapa orang telah menyuarakannya sebelum dia, termasuk naturalis Perancis
Jean Lamarek dan kakek Darwin sendiri, Erasmus Darwin.
Tetapi, hipotesa mereka tidak pernah
diterima oleh dunia ilmu pengetahuan karena tak mampu memberi keyakinan
bagaimana dan dengan cara apa evolusi terjadi. Sumbangan Darwin terbesar adalah
kesanggupannya bukan saja menyuguhkan mekanisme dari seleksi alamiah yang
mengakibatkan terjadinya evolusi alamiah, tetapi dia juga sanggup menyuguhkan
banyak bukti-bukti untuk menunjang hipotesanya.
Layak dicatat, teori Darwin
dirumuskan tanpa sandaran teori genetik apa pun atau bahkan dia tak tahu-menahu
mengenai pengetahuan itu. Di masa Darwin, tak seorang pun faham ihwal khusus
bagaimana suatu generasi berikutnya. Meskipun Gregor Mendel sedang merampungkan
hukum-hukum keturunan pada tahun-tahun berbarengan dengan saat Darwin menulis
dan menerbitkan bukunya yang membikin sejarah, hasil karya Mendel yang menunjang
teori Darwin begitu sempurnanya, Mendel nyaris sepenuhnya tak diacuhkan orang
sampai tahun 1900, saat teori Darwin sudah begitu mapan dan mantap. Jadi,
pengertian modern kita perihal evolusi --yang merupakan gabungan antara ilmu
genetik keturunan dengan hukum seleksi alamiah-- lebih lengkap ketimbang teori
yang disodorkan Darwin.
Pengaruh Darwin terhadap pemikiran
manusia dalam sekah. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan murni, tentu saja, dia
sudah melakukan tindak revolusioner semua aspek bidang biologi. Seleksi alamiah
betul-betul punya prinsip yang teramat luas serta mendasar, dan pelbagai
percobaan sudah dilakukan penerapannya di pelbagai bidang-seperti antropologi,
sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.
Bahkan barangkali pengaruh Darwin
lebih penting terhadap pemikiran agama ketimbang terhadap segi ilmu pengetahuan
atau sosiologi. Pada masa Darwin dan bertahun-tahun sesudahnya, banyak penganut
setia Nasrani percaya bahwa menerima teori Darwin berarti menurunkan derajat
kepercayaan terhadap agama. Kekhawatiran mereka ini barangkali ada dasarnya
biarpun jelas banyak sebab faktor lain yang jadi lantaran lunturnya kepercayaan
beragama. (Darwin sendiri menjadi seorang sekuler).
Bahkan atas dasar sekuler, teori
Darwin mengakibatkan perubahan besar pada cara manusia dalam hal mereka
memikirkan ihwal dunia mereka (bangsa manusia itu tampaknya) secara keseluruhan
tidak lagi menduduki posisi sentral dalam skema alamiah alam makhluk sebagaimana
tadinya mereka akukan. Kini kita harus memandang diri kita sebagai salah satu
bagian saja dari sekian banyak makhluk dan kita mengakui adanya kemungkinan
bahwa sekali tempo akan tergeser. Akibat dari hasil penyelidikan Darwin,
pandangan Heraclitus yang berkata, "Tak ada yang permanen kecuali perubahan"
menjadi diterima secara lebih luas. Sukses teori evolusi sebagai penjelasan umum
mengenai asal-usul manusia telah lebih mengokohkan kepercayaan terhadap
kemampuan ilmu pengetahuan menjawab segala pertanyaan dunia fisik (walaupun
tidak semua persoalan manusia dan kemanusiaan). Istilah Darwin, "Yang kuat
mengalahkan yang lemah" dan "Pergulatan untuk hidup" telah masuk menjadi bagian
kamus kita.
Memang teori Darwin akan terjelaskan
juga walau misalnya Darwin tak pernah hidup di dunia. Apalagi diukur dari apa
yang sudah dihasilkan Wallace, hal ini amat mengandung kebenaran, lebih dari
ihwal siapa pun yang tertera di dalam daftar buku ini. Namun, adalah
tulisan-tulisan Darwin yang telah merevolusionerkan biologi dan antropolgi dan
dialah yang telah mengubah pandangan kita tentang kedudukan manusia di
dunia.
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978 Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982 PT. Dunia Pustaka Jaya Jln. Kramat II, No. 31A Jakarta Pusat | |