Blogroll

Akrab Senada, adalah Aktif dan rajin belajar sejarah nasional dan dunia. merupakan kumpulan pemikiran, program, dan materi pelajaran dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah khususnya tingkat SMA.

Tuesday, September 3, 2013

Berpikir diakronis dalam sejarah

Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati dan khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.

Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.


Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita.


Contoh : 

Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, misalnya peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi.

Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini. 

Adapun ciri  diakronik yaitu:
a.      Mengkaji dengan berlalunya masa;
b.      Menitik beratkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
c.       Bersifat historis atau komparatif;
d.      Bersifat vertikal;
e.       Terdapat konsep perbandingan;
f.       Cakupan kajian lebih luas;


8 comments:

ibu, apa bedanya diakrinik dan sinkronik?

Dek Nisa, Bedanya Diakronis dan Sinkronis, yaitu:
Sudah pasti bahwa sejarah adalah ilmu diakronis, artinya bahasannya memanjang dalam waktu. Sejarah akan membicarakan suatu peristiwa dari satu waktu sampai waktu tertentu secara berurutan berdasarkan waktu terjadinya (kronologis). Model diakronis lebih mengutamakan memanjangnya gambaran yang berdimensi waktu, dengan sedikit saja luasan ruangan.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa pada dasarnya, sejarah merupakan ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang sempit. Nah, ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu sosial (politik, sosiologi, geografi, ekonomi), sejarah menjadi ilmu yang juga sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu, sejarah juga melebar dalam ruang”. Dengan demikian, selain sebagai ilmu diakronis, dengan sumbangan ilmu lain, maka telah menjadikan sejarah sebagai ilmu diakronis juga ilmu sinkronis, maka lengkaplah sejarah”.

Catatan penting: Untuk membahas suatu peristiwa sejarah secara komprehensif (luas, lengkap, dan tuntas), ilmu sejarah yang diakronis memang memerlukan pendekatan sinkronis. Silakan Dek Nisa bayangkan ketika kita membahas peristiwa proklamasi misalnya. Apabila menceritakan poin-poinnya berdasarkan dengan waktunya saja, akan terasa "garing". Contoh, dimulai dari desakan golongan muda, kemudian terjadi peristiwa rengasdengklok, golongan muda dan tua bernegosiasi, SoeTa kembali ke Jakarta, mencari tempat yang tepat untuk merumuskan teks proklamasi, hingga dibacannya teks tersebut. Berbeda apabila kita telaah secara mendalam kenapa golongan muda mendesak, siapa mereka, kenapa Soekarno sampai berdebat keras dengan golongan muda yang mendesaknya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, Apa yang terjadi ketika negosiasi antara Soebardjo dengan Golongan Muda, apa yang menyebabkan mereka bersedia melepaskan SoeTa, Bagaimana sebetulnya keaadaan ketika menjelang proklamasi ... dan seterusnya, hingga akhirnya untuk mengungkap peristiwa tersebut memerlukan ruang yang besar (apabila dituangkan dalam bentuk tulisan, akan menghabiskan banyak lembar kertas, padahal waktu yang diungkap hanya 4 hari saja, yaitu pada tanggal 14 - 17 Agustus 1945).

buk, apa hubungan diakronik dan sikronik dg sejarah ..?☺☺☺☺

contoh"yang bersifat singkronis

cb sbtkan cotoh"peristiwa yg singkronis

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More