Blogroll

Akrab Senada, adalah Aktif dan rajin belajar sejarah nasional dan dunia. merupakan kumpulan pemikiran, program, dan materi pelajaran dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah khususnya tingkat SMA.

Monday, September 2, 2013

Zaman Palaeolitikum




Zaman Palaeolitikum artinya zaman batu tua. Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini, yaitu hidup berkelompok; tinggal di sekitar aliran sungai, gua, atau di atas pohon; dan mengandalkan makanan dari alam dengan cara mengumpulkan (food gathering) serta berburu. Maka dari itu, manusia purba selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (nomaden). 
Di Indonesia, manusia purba yang hidup pada masa ini adalah manusia setengah kera yang disebut Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus robustus, Meganthropus palaeojavanicus. Juga selanjutnya hidup beberapa  jenis homo (manusia),  di antaranya Homo soloensis dan Homo wajakensis.Berikut ini akan disampaikan secara ringkas ciri-ciri manusia purba yang ada di Indonesia pada Zaman Palaeolitikum, yakni:
1)    Meganthropus javanicus
Meganthropus javanicus artinya manusia jawa purba bertubuh besar. Diperkirakan hidup 1 2 juta tahun yang lalu. Fosil rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini ditemukan oleh von Koenigswald  di Sangiran pada tahun  1936 dan 1941.
Pada fosil temuannya, Meganthropus memiliki  rahang bawah yang tegap dan geraham yang besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta sendi-sendi yang besar. Melihat kondisi tersebut membuktikan bahwa makanan  utama Meganthropus adalah tumbuh-tumbuhan.
2)    Pithecanthropus
Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh EugenDubois  pada tahun  1891 berupa rahang,  gigi dan sebagian tulang tengkorak.  Berjalan tegak dengan  dua kaki. Diperkirakan hidup  pada 700.000 tahun yang lalu.
Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat Sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut  dinamai  Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia  purbPithecanthropus erectus  dikenal  dengan nama Homo erectus.
Pithecanthropus memiliki  ciri-ciri tinggi badan antara
165-180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan
80-100 kg.
Selanjutnya,  manusia  jenis Pithecanthropus lain yang telah ditemukan, antara lain:
(a)    Pithecanthropus mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto,  ditemukan di daeraPerning  Mojokerto pada tahun  1936 – 1941 oleh Von Keonigswald.  Fosil yang ditemukan berupa  tengkorak  anak-anak  berusia sekitar 6 tahun.  Walaupun  ditemukan lebih muda dari Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanth- ropus mojokertensis merupakan manusia yang lebih tua dibandingkan dengan lainnya.
(b)   Pithecanthropus soloensis atau manusia kera dari Solo, ditemukan di daerah Ngandong  Sangiran antara tahun
1931-1934. Kepuhklagen Mojokerto  pada tahun  1936
1941 oleh Von Keonigswald.  Fosil  yang ditemukan berupa tengkorak  anak-anak  berusia sekitar 6 tahun.

3)    Homo sapiens
Homo sapiens merupakan manusia purba modern yang memi- liki bentuk tubuh sama dengan manusia sekarang. Fosil Homo sapiendi Indonesia di daerah  Wajak dekat  Tulungagung (Jawa Timur) oleh Von Rietschoten pada tahun  1889. Fosil ini merupakan fosil pertama  yang ditemukan di Indonesia, yang diberi nama Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Manusia purba ini memiliki  tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg dan volume otak 1350-1450 cc.
Homo  wajakensis diperkirakan hidup  antara  25.000
40.000 tahun yang lalu. Homo wajakensis memiliki persamaan dengan orang Australia pribumi purba. Sebuah tengkorak kecil dari seorang wanita, sebuah rahang bawah dan sebuah rahang atas dari manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid  purbyang ditemukan di Talgai dan Keilor yang mendiami daerah Irian dan Australia.
Di Asia Tenggara ditemukan pula manusia purba jenis ini di antaranya  di Serawak, Filipina, dan Cina Selatan.
Dalabeberapa  sumber  penelitian diperkirakan pithecanthropus adalah manusia  purba  yang pertama  kalinya mengenal api sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makanan  yang semulmengandalkan makanan  daralam menjadi pola berburu dan menangkap ikan.
Peralatan  yang telah ditemukan pada tahun  1935 oleh von Koenigswald  di daerah Pacitan  tepatnya  di daerah Pu- nung adalah kapak genggam atau chopper (alat penetak)  dan kapak perimbas. Kapak genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu. Manusia purba yang meng- gunakan kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya  Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor
Di daerah Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alat-alat dari tulang,  batu dan tanduk  rusa dalam bentuk  mata panah, tombak, pisau dan belati.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More