1. Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional di Indonesia
K
|
egagalan-kegagalan yang dialami bangsa
Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan telah mengilhami kaum
cendekiawan untuk mengubah pola perjuangan dengan tidak mengandalkan perjuangan
fisik, melainkan lebih mengandalkan perjuangan nonfisik. Dalam arti pada masa
pergerakan nasional, arah perjuangan bangsa Indonesia ditujukan kepada hal-hal
sebagai berikut :
a.
Menumbuhkan
sikap nasionalisme bangsa yang kuat agar bangsa Indonesia tidak mudah
dipecah-belah lagi oleh bangsa asing, seperti yang terjadi pada masa perjuangan
sebelum tahun 1908, dimana perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan.
Munculnya semangat nasionalisme akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Meningkatkan kecerdasan bangsa melalui
penyelenggaraan sistem pendidikan yang berdasarkan pada nasionalisme, tidak
berdasarkan pada sistem pendidikan kolonial.
c.
Mengembalikan
kesadaran bahwa rakyat Indonesia mempunyai harkat dan martabat yang sama dengan
bangsa penjajah, karena pada dasarnya manusia dilahirkan dengan memiliki
hak-hak yang sama dan dilengkapi dengan potensi kehidupan yang sama pula.
d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui berbagai pendidikan keterampilan, sehingga kehidupan rakyat tidak
terlalu bergantung kepada sektor pertanian dan perkebunan yang selama itu
dieksploitasi oleh penjajah.
Timbulnya
pemikiran-pemikiran seperti di atas karena banyak di antara pemuda bangsa
Indonesia yang mendapatkan pendidikan di negara Barat. Mereka belajar bagaimana
cara membangkitkan kesadaran rakyat. Pemikiran-pemikiran itulah yang kemudian
menjadi inti dari pergerakan nasional Indonesia. Adapun pergerakan nasional
Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor
intern (dari dalam negeri) di antaranya :
1) Terjadinya
dominasi penjajah dalam bidang politik, artinya kekuasaan pemerintahan berada
di tangan penjajah yang memerintah secara sewenang-wenang;
2) Terjadinya
pemerasan dalam bidang ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya
pengangkutan kekayaan alam dari Indonesia ke negara penjajah untuk kemakmuran
mereka sendiri, sedangkan untuk kepentingan rakyat terjajah tidak diperhatikan;
3) Masuknya
kebudayaan penjajah (Barat) yang tidak sesuai dengan budaya dan kepribadian
bangsa Indonesia melalui berbagai cara;
4) Terjadinya
diskriminasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang menempatkan
golongan pribumi pada golongan yang paling rendah, di lain pihak golongan
penjajah dan bangsa Eropa lainnya ditempatkan pada golongan tertinggi.
Sedangkan golongan masyarakat Timur Asing, seperti Cina, India, dan Arab
ditempatkan pada golongan masyarakat nomor dua;
e) Dampak
dilaksanakannya Politik Etis (Politik Balas Budi) oleh Belanda di Indonesia,
khususnya dibidang pendidikan yang melahirkan golongan cendekiawan atau
intelektual pribumi. Merekalah yang menjadi pemimpin-pemimpin pergerakan
nasional Indonesia yang memberi penerangan kepada rakyat untuk bangkit dari
alam penjajahan. Mereka itu laksana “obor” yang menerangi rakyat agar terjaga
dari “tidurnya” yang panjang. Faktor intern lainnya, adalah munculnya
diskriminasi dibidang politik, sosial, dan ekonomi yang mengakibatkan
kesengsaraan dan penderitaan rakyat.
b. Faktor
ekstern (dari luar negeri), antara lain masuknya gagasan nasionalisme modern,
seperti kebangkitan bangsa-bangsa Asia (Turki, Cina, India) serta pengaruh
kemenangan bangsa Jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang dianggap sebagai
kemenangan bangsa Asia (kulit berwarna) atas bangsa Eropa (kulit putih). Selain
itu, pengaruh dari berkembangnya paham-paham baru seperti liberalisme dan
demokrasi.
0 comments:
Post a Comment